Cita-cita Lawas Gubernur Ir PM Noor, Bendungan Riam Kiwa Ditarget Beroperasi Tahun 2025

0

PROYEK Bendungan Riam Kiwa di Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar, terus dijajaki Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) RI bersama pemerintah daerah setempat.

KABAR terkini, proses pelepasan kawasan hutan untuk bendungan sudah dirampungkan bulan November 2021 lalu. Bendung Riam Kiwa diproyeksikan bakal memiliki luas lebih dari 700 hektare dan ditarget beroperasi tahun 2025.

Hal tersebut terungkap saat Bupati Kabupaten Banjar, Saidi Mansyur, melakukan pertemuan dengan Balai Wilayah Sungai Kalimantan III serta Anggota DPR-RI Rifqinizamy Karsayudha di ruang setda setempat, Selasa (22/12/2021).

“Proses terus berjalan, mohon doa mudah-mudahan tahun depan sudah mulai pelaksanaan pembangunan,” ujar Saidi saat ditemui di sela acara.

Saidi mengatakan, proyek Bendungan Riam Kiwa apabila rampung akan menjadi salah satu solusi penanganan banjir, khususnya di kawasan Kabupaten Banjar.

BACA JUGA: Banjir Banjar Hampir Merata, Martapura Kota dan Martapura Timur Paling Parah

“Setidaknya ini adalah salah satu solusi untuk penanganan banjir yang terjadi hampir menahun di Kabupaten Banjar,” ucap politisi Nasdem ini.

Cari Solusi Agar Ganti Untung

Dalam kesempatan tersebut, anggota DPR-RI Rifqinizamy Karsayudha mendukung pembangunan Bendungan Riam Kiwa karena ini merupakan cita-cita lama dari Gubernur Kalimantan, Pangeran Muhammad Noor.

“Beliau mendesain bendungan Riam kanan dan Riam Kiwa, kita sudah menikmati bendungan Riam Kanan selama 50 tahun lebih,” ujar politisi PDIP itu.

Rifqi juga menilai pembangunan proyek ini bersifat genting. Sebab, bendungan selain menangkal banjir, juga dapat menjadi sumber listrik laiknya Bendungan Riam Kanan yang beroperasi lewat pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

BACA JUGA: Bendungan Riam Kiwa Dalam Proses Persiapan Lokasi

“Kalau dikatakan urgen memang urgen, karena sekarang tempat kita sering terkena banjir, dan menjadi sumber listrik sebagaimana bendungan Riam Kanan, dan tak kalah penting bendungan ini akan mengairi persawahan dan perkebunan di Kabupaten Banjar,” imbuh Rifqi.

Kendati demikian, dia tetap mengingatkan pemda untuk memperhatikan nasib masyarakat yang terdampak pembangunan bendungan Riam Kiwa. Rifqi mendambakan agar warga nantinya tidak merugi imbas dari proyek ini.

“Kita sedang rapat mencari solusi agar masyarakat mendapatkan bisa mendapatkan ganti untung dari pembangunan bendungan ini,” tegas Rifqi. (jejakrekam)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.