Ibnu Sina Akan Menata Kembali Kawasan Wisata Kuliner Mandiri

0

SETELAH meresmikan Kopi Kedai Bandarmasih Tempo Doeloe yang berada di Jalan Pos Banjarmasin, Walikota Ibnu Sina akan menata kembali Kawasan Wisata Kuliner Mandiri (KWKM) yang berada dipinggir Sungai Martapura.

IBNU Sina mengajak, kalau Kawasan Kopi Kedai Bandarmasih Tempo Doeloe ini sudah berkembang, agar kawasan itu ditata kembali, Rabu (15/12/2021).

“Insya Allah, kalau dari pedagang di situ ingin ditata lagi kita siap. Asalkan sama-sama kita tata kawasan itu, kita jaga, sehingga menjadi kawasan ekonomi yang bisa berkembang. Dan Kota Banjarmasin mendapat suasana yang nyaman dan sederhana, terlebih nyaman untuk ngopi-ngopi,” ujarnya.

BACA: Kedai 99 Trisakti Hadir, Wujud Nyata SN Samosir Hidupkan Kawasan Pelabuhan

“Saya dulu pernah lihat juga pernah ketemu beberapa orang. Tapi memang kawasan itu terlalu berat untuk di grass up, karena belum ada pedagang yang baru,” tambanhnya.

“Kalau di sini sudah berkembang, dan itu menjadi kawasan yang sangat strategis. Secara posisi dia adalah tempat paling tepat untuk menikmati suasana malam. Posisinya sangat bagus, di pinggir sungai, diantara Jembatan Dewi dan Jembatan Merdeka sangat elok sebenarnya,” ujarnya.

Sementara itu, Hendra salah satu pedagang kopi yang masih bertahan di KWKM itu mengatakan, beberapa tahun yang lalu sewaktu Walikota H Muhidin, kawasan ini ramai sekali.

BACA JUGA: Buka Mulai Sore sampai Malam, Kampung Pelangi Banjarbaru Kini Dilengkapi Pusat Kuliner

Tapi setelah ada beberapa warung yang berubah fungsi, menjadi tempat karoke ditambah banyak LGBT, pengunjung perlahan berkurang. “Yang tadinya para pengunjung bersama keluarga mau minum di sini, jadi urung karena ada yang sisi negatifnya,” ungkap Hendra yang sudah tujuh tahun berdagang kopi di kawasan ini.

Dengan berubahnya fungsi, banyak masyarakat di sini juga mengeluh. Karokenya buka sampai larut malam dan pihak Koperasi yang mengelola kawasan ini tidak tegas.

“Sewaktu ramainya kawasan ini kami menyewa kios kepada pihak Koperasi Kota Banjarmasin sebesar Rp 150 ribu. Tapi beberapa tahun ini sudah sepi, pendapatan kami juga tidak menentu, kami belum bisa membayarnya,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.