Datangi Polda, Pengurus HMI Laporkan Dugaan Kekerasan saat Kasus Salah Tangkap di HST

KETUA Umum Badan Koordinasi HMI Kalsel, Zainuddin bersama Ketua Umum HMI Cabang Hulu Sungai Tengah (HST) dan pengurus lainnya, kembali mendatangi Polda Kalsel, Senin (13/9/2021).

KALI ini, Zainuddin datang untuk melaporkan dugaan tindak pidana yang dilakukan anggota Polres HST dan HSU terhadap aktivis HMI bernama Rafi’i.

“Hari ini kami membawa korban yang diduga salah tangkap, di Sekretariat HMI cabang HST pada Rabu (8/9/2021). Tentu kita menilai pola ini tidak sesuai denga SOP, dan hari ini kami laporkan dugaan tindak pidananya, karena ada kekerasan dan sekarang tinggal menunggu hasil visum,” ucap Zainuddin.

Zainuddin berujar, pihaknya berencana menggelar aksi untuk menuntut keadilan. Menurutnya tidak bisa dibiarkan oknum-oknum yang hanya mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap Polri, tapi juga mencoreng nama Polri.

“Kita akan mendatangi Polda Kalsel rame-rame, kita berharap Polda Kalsel menangani kasus ini dengan terbuka dan kita bisa mengawalnya bersama-sama, tidak hanya kami dari HMI, masyarakat yang sudah mengetahui pun bisa mengetahui sejauh mana polda kalsel menangani kasus ini,” harapnya.

BACA JUGA: Kasus Dugaan Salah Tangkap Aktivis HMI Diusut Polda Kalsel, Polisi Diminta Transparan

Diketahui, seorang aktivis HMI bernama Muhammad Rafi’i ditengarai menjadi korban salah tangkap polisi, pada Rabu (8/9/2021) di kawasan Jalan Lingkar Walangsi-Kapar, Desa Banua Budi, Barabai, HST.

Ia dicurigai terlibat kasus pencurian kendaraan bermotor di Hulu Sungai Utara dan diboyong ke Polres HST terlebih dahulu untuk pemeriksaan awal.

Muhammad Rafii sempat mendapat tindakan kekerasan, dan dikabarkan terpaksa mengakui tuduhan terlibat dalam pencurian kendaraan bermotor.

Dugaan salah tangkap tersebut makin terendus saat rekannya dibawa lagi ke Polres HSU pada Kamis (9/9/2021). Di sana, Rafi’i menceritakan kepada petugas Polres HSU bahwa ia terpaksa mengaku saat diinterogasi sebelumnya dan Rafii dibebaskan dengan alasan ada pihak yang menjamin. (jejakrekam)