Pandemi Corona, Pedagang Pernak-pernik Natal di Banjarmasin Alami Pasang Surut Penjualan

0

PANDEMI Covid-19 membuat perayaan Natal tahun ini berbeda dari biasanya. Sampai-sampai, sejumlah pelaku usaha pernak-pernik dan parsel hari besar yang lazimnya keciprat untung lebih juga mengaku mengalami penurunan omzet yang signifikan.

KONDISI ini setidaknya dialami oleh owner Toko Sinar Ultra, Dian, yang membuka usaha parsel Natal di Jalan Ahmad Yani Kilometer 1,5, Kota Banjarmasin. Ia memprediksi bahwa tahun ini omzet penjualannya turun sekitar 50 persen.

“Kami di hari Natal ini hanya menyiapkan paket 200 hingga 300 paket parsel. Seperti juga pada Idul Fitri kemarin. 200 hingga 300 parsel juga. Itu pun lewat online,” kata Dian kepada jejakrekam.com, Kamis (24/12/2020).

Padahal, kata dia, pada tahun 2019 lalu ia mampu menyediakan parsel hingga 900 paket dengan harga Rp 200 ribu per satuannya. Dian menjelaskan bahwa jumlah ini disediakan seiring banyaknya permintaan konsumen.

“Hampir semua pelaku usaha seperti saya sangat merasakan dampak Pandemi Covid-19. Memang benar-benar enggak seperti tahun sebelumnya,” ujarnya.

BACA JUGA: Jumlah Jemaat Dibatasi, Misa Natal Di GPdI Banjarmasin Bisa Diikuti Via Youtube

Di tempat lain, kondisi serupa juga dialami Agau, pemilik toko Berkat Ilahi yang acapkali menjajakan pernak-pernik seperti pohon natal dan buku umat Nasrani di kawasan Jalan Pangeran Samudera, Kota Banjarmasin.

“Saat ini 50 persen turunnya. Memang era sekarang sudah ada aplikasi online, ditambah pandemi, jadi kebanyakan orang maunya mencari pernak-pernik tinggal buka hp, sudah dapat barang,” kata Agau.

Kendati demikian, tak semua pelaku usaha pernak-pernik di Banjarmasin terkena dampak kondisi Pagebluk Corona. Toko Gampang Ingat yang berada di kawasan Jalan Haryono MT, Kecamatan Banjarmasin Tengah, salah satunya.

Toko yang menjual berbagai macam pohon natal yang terbuat dari plastik hingga aksesori berupa lonceng dan lain-lain ini bahkan mengklaim penjualan saat ini meningkat drastis dari tahun-tahun sebelumnya.

Terbukti, dalam sehari jumlah pembeli bisa mencapai 5 sampai 6 orang. Menurut salah seorang karyawan toko, Tiara, mengungkapkan bahwa meningkatnya jumlah penjualan bermula pada awal bulan Desember ini.

“Kami sempat kehabisan barang karena banyaknya permintaan,” ujarnya saat ditemui di toko, Kamis (24/12/2020).

BACA JUGA: Ibadah Natal Di Gereja Katedral Banjarmasin Digelar Dengan Tatap Muka

Usut punya usut, ia menilai hal ini disebabkan karena faktor pandemi Covid-19. Yang mana, biasanya umat Nasrani merayakan natal di gereja, kini mereka lebih banyak merayakan di rumah masing-masing.

“Kalau tahun sebelumnya, biasanya hanya tiga sampai empat orang pengunjung saja. Itu pun, tidak setiap hari orang yang datang,” terangnya.

Di toko Gampang Ingat ini, banyak tersedia varian pohon natal dengan ragam ukuran. Mulai dari yang seharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Selain itu, Tiara menjelaskan bahwa pohon beserta pernak-pernik yang dijual ditoko itu didatangkan langsung dari negeri tirai bambu, Cina.

Menurutnya, kualitas barangnya pun lebih unggul. “Taci sih yang ngambil langsung dari Cina. Kalau masih bagus kondisi pohon natalnya, biasanya masyarakat hanya tinggal mencari aksesorinya saja,” tutupnya. (jejakrekam)

Penulis Sirajuddin/Riki
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.