Amankan Malam Natal, GP Ansor Banjarmasin Terjunkan Puluhan Personel Banser

0

GERAKAN Pemuda (GP) Ansor Banjarmasin menerjunkan 30 personil dari pasukan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU dalam mengawal keamanan perayaan hari Natal 2020. Mereka tersebar di tiga titik wilayah kota Banjarmasin, diantaranya yaitu Gereja Katedral, Gereja Hati Yesus yang Maha Kudus dan GBI Rock Banjarmasin.

KETUA PC GP Ansor Kota Banjarmasin, Sulaiman, mengatakan bahwa keterlibatan pengamanan Banser NU Banjarmasin dalam perayaan Natal adalah merupakan tindakan toleransi antarumat beragama di Indonesia.

“Itu bentuk kepedulian kami untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Bukan hanya umat Islam, semua warga negara harus diayomi, dijaga agar tercipta rasa aman dan nyaman dalam melaksakanan ibadah,” ujarnya.

Tujuan mengawal keamanan Natal, kata Sulaiman, adalah wujud dari upaya menjaga Indonesia dari semua gerakan yang mengancam NKRI dan keberagaman di Indonesia.

“GP Ansor dan Banser tidak akan tinggal diam ketika keberagaman yang mempersatukan bangsa Indonesia diganggu sekelompok pihak,” tegasnya.

Menurutnya, gerakan pemuda Ansor dan Banser tak hanya terlibat di satu agama saja, melainkan agama-agama lainnya di Indonesia. Mereka siap terjun jika diperlukan saat mengamankan agar terjalinkan kedamaian pada umat beragama tersebut.

“Tidak hanya menjaga gereja, kita juga turun jika diminta membantu menjaga keamanan ibadah umat beragama lainnya. Dan kami siap membantu serta menjaga ketertiban, ketentraman, dan keamanan umat Kristiani dalam menjalankan ibadah. Agar mereka beribadah dalam keadaan rasa aman dan nyaman,” tutur anggota IKA PMII itu.

Sementara, petugas Banser NU Banjarmasin yang berada di gereja Katedral, Junaidi, mengungkapkan bahwa pengawalan dalam keamanan Natal pada tahun ini dibatasi. Berbeda pada tahun sebelumnya, ia menyebutkan sebanyak 8 anggota Banser yang turun ke lapangan saat ini.

“Sebelum Covid-19, setiap gerejanya terdapat sebanyak 20 anggota Banser yang turun ke lapangan. Apalagi anggota Banserkan banyak, ribuan orang,” tuturnya.

Selama 18 tahun bergabung dengan Banser NU Banjarmasin, ia merasakan bahwa tak pernah ada konflik yang bersinggungan dalam intoleransi beragama di masyarakat Banjar.

“Ulun (saya) bergabung selama 18 tahun dengan Banser,alhamdulillah aman saja situasinya. Berbeda jika di luar, perlu ketat dan waspada,” pungkasnya. (jejakrekam)

Penulis M Rahim
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.