Blak-Blakan Andin Sofyanoor soal Isu Dirinya Terjangkit Virus Corona

0

BAKAL calon bupati Banjar, Andin Sofyanoor, angkat suara soal isu yang menyatakan dirinya dan rekan KH Muhammad Syarif Bustomi (Guru Oton) terpapar Covid-19.

DALAM jumpa pers yang digelar di Martapura, Kamis (10/9/2020) tadi, Andin tidak menampik bahwa ia sempat dinyatakan positif Corona. Begitu pula dengan pasangan politiknya, Guru Oton. Hal ini berawal dari hasil pemeriksaan kesehatan bakal calon kepala daerah di RSUD Ulin, belum lama tadi.

“Saya tidak tahu layak atau tidak, waktu pemeriksaan swab hanya hanya ditutup tirai di depan pintu, setelah proses berlangsung siang harinya kami menjalani tes rohani hingga malam,” ucap Andin kepada awak media.

Begitu hasil keluar, Andin – Guru Oton begitu terkejutnya diberitahu komisioner Kabupaten Banjar bahwa hasil tes dinyatakan positif.

Kendati begitu, sebelum pendaftaran, Andin-Guru Oton sejatinya sudah menjalani tes swab di salah satu laboratorium kawasan Kabupaten Banjar dengan hasil negatif.

BACA JUGA: Sempat Terpapar Corona, Bakal Cabup Banjar Andin Sofyanoor Kini Berstatus Negatif Covid-19

Merasa ada kejanggalan, Andin memutuskan kembali menjalani tes swab di Laboratorium RS Medistra Jakarta. Sedangkan Guru Oton menjalani tes di RS Ciputra Kertak Hanyar. Hasil terakhirnya, setelah dua kali swab, mereka berdua dinyatakan negatif Covid-19.

“Hasil ini membuat kami berbahagia. Akan tetapi karena saya butuh konfirmasi langsung atas hasil ini, paginya saya pergi ke dokter spesialis paru dr Gunawan untuk memeriksa keseluruhan kesehatan saya sebagai bahan komparasi nantinya saat menjalani tes kesehatan di RSUD Ulin,” ucap doktor lulusan Universitas Padjadjaran ini.

Berangkat dari hasil yang berbeda, Andin merasa aneh dan tidak lazim yang merugikan secara moril bagi tim Andin-Guru Oton. Bukan tanpa alasan, hasil ini praktis menunda semua kegiatan di lapangan yang terjadwal termasuk kegiatan blusukan ke daerah-daerah.

“Ini menjadi persoalan elektoral, ada beberapa pihak yang kami lihat menyebarkan secara masif bahwa Andin dan guru Oton terkena Covid-19 ini sangat merugikan sama sekali,” ujar mantan anggota DPRD Kabupaten Banjar ini.

Dia menyebut hasil sengkarut ini menjadi momentum untuk mengawal proses demokrasi, baik paslon, media massa maupun penyelenggara pemilu untuk mengawasi Pilkada agar berjalan lebih transparan, jujur dan adil sehingga tidak ada masyarakat yang dirugikan.

“Kita ingin Pilkada ini berjalan dengan baik, jujur dan adil, tidak ada intimidasi dan kecurangan, mudah-mudahan tidak terjadi transaksi politik uang,” tutup Andin. (jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.