Meski Digelar Secara Terbatas, Upacara Penurunan Tetap Sakral

0

UPACARA Penurunan Bendera pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tanggal 17 Agustus tahun 2020 di halaman Kantor Bupati Barito Kuala (Batola), Senin (17/8/2020), dilaksanakan dengan peserta terbatas.

MESKI demikian peringatan dengan tidak mengesampingkan protokol kesehatan ini tetap terasa sakral. Kali ini bertindak selaku Inspektur Upacara Wakil Bupati H Rahmadian Noor dengan Komandan Upacara Ipda Hormansyah dari Polres Batola.

Upacara yang juga dihadiri Bupati Hj Noormiliyani AS, Ketua DPRD Saleh, Dandim Arm Ari Priyudono, Kapolres AKBP Lalu Moh Syahir Arif, Kajari La Kanna, dan Pj Sekretaris Daerah H Abdul Manaf, unsur forkopimda lainnya beserta para pimpinan organisasi wanita ini berlangsung dengan sederhana.

Jika tahun-tahun sebelumnya, upacara digelar di Lapangan Sepakbola 5 Desember Marabahan namun lantaran pandemi maka kali ini cukup digelar di halaman Kantor Bupati dengan peserta puluhan orang masing-masing 1 pasukan TNI, Polri, Satpol-PP dan Korpri.

Pasukan pengibar bendera pun kali hanya 3 orang yakni M Zidan Kamal, Ahmad Saputra, M Syafi’i.

Ketiga putra Barito Kuala yang merupakan paskibra tahun 2019 ini menjadi orang yang terpilih mewakili pelajar dalam menjalankan tugas penting.

M Stafi’i mengaku bangga dan terharu bias bertugas kembali dalam upacara perayaan 75 tahun HUT Kemerdekaan Indonesia ini.

“Saya merasa terharu dan bangga atas hasil kerja keras berlatih seminggu dapat terbayarkan dengan melaksanakan tugas penurunan bendera secara sempurna,” papar siswa SMAN 1 Bakumpai itu.

BACA JUGA : Pemkab Batola Rangkai Peringatan HUT RI Secara Sederhana

Lebih terharu lagi dialami M Zidan Kamal. Ia mengaku sangat lega bahkan sempat sujud syukur ketika upacara berakhir.

“Iya tadi sujud syukur sebagai ungkapan rasa bersyukur bisa menjalankan tugas dengan baik,” timpal siswa SMAN 1 Anjir Pasar itu.

Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor mengaku upacara HUT Kemerdekaan RI kali ini jauh lebih sederhana jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Hal itu dilakukan, sebutnya, selain sesuai pedoman pelaksanaan dari Sekretariat Negara dalam masa pandemi ini.

“Tahun lalu pelaksanaan sangat semarak bahkan sempat ditonton anak-anak dari pinggir lapangan. Namun demikian, lanjut mantan anggota DPRD Batola itu, dari batasan yang dilakukan tetap tidak mengurangi nilai dan esensi kekhidmatan pelaksanaan,” tandasnya. (Jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.