Ipik Gandamana
KONDISI pandemi Covid-19 yang masih belum menunjukkan tanda-tanda bakal melandai. Imbasnya membuat proses belajar-mengajar secara tatap muka ditiadakan.
SEBAGAI gantinya, pembelajar dilakukan melalui sistem jejaring internet. Dengan begitu, potensi tanpa batas bagi pelajar pun bakal bisa terbuka dengan leluasa dalam mengakses di jejaring sosial.
Untuk meminimalisir dampak negatif dari penggunaan internet terutama terkait konten-konten yang tidak semestinya ditonton seperti pornografi, serta informasi hoax, maka Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kalimantan Selatan (Kalsel) terus melakukan pengawasan guna melakukan antisipasi.
Hal itu diungkapkan Kadis Kominfo Provinsi Kalsel, Gt Yanuar Rifai, kepada awak media, usai rapat koordinasi bersama Komisi I DPRD Kalsel, di Banjarmasin, Kamis (6/8/2020).
Menurut Yanuar, secara nasional Kominfo Kalsel tetap melakukan koordinasi pengawasan bersama pusat. Jika ditemukan hoax atau yang lainnya Kominfo Kalsel akan melaporkan kepada Kementrian Kominfo untuk ditindaklanjuti.
BACA JUGA : Atasi Masalah Belajar Daring, Pakar Pendidikan Uniska Usul Pemerintah Siapkan Infrastruktur E-Learning
“Kita kirim dulu ke Kementrian Kominfo, baru setelah itu ditindaknjuti dan diberi tanda,” kata dia.
Begitu pula terkait konten negatif seperti pornografi atau porno aksi dan bersifat kriminal juga selalu diawasi dengan kerjasama tim cyber Polda Kalsel, dalam mencegahnya.
“Kominfo Kalsel akan selalu berusaha mencegah penyebaran hal-hal negatif yang terjadi di dunia maya, sehingga tidak ada penyalahgunaan,” tegas Yanuar Rifa’i. (Jejakrekam)