Wabup Batola : Hentikan Membersihkan Lahan dengan Membakar

0

MENGANTISIPASI musim kemarau yang rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Polres Barito Kuala (Batola) menggelar apel kesiapsiagaan, Selasa (9/6/2020). Kegiatan yang diselenggarakan di Lapangan 5 Desember, Marabahan, dipimpin Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor.

APEL yang melibatkan berbagai satuan keamanan dan unsur terkait ini dihadiri Kapolres Batola AKBP Bagus Suseno SIK MH, Komandan Kodim 1005/Marabahan Letkol Kav Sugianto SE, beserta jajaran dan sejumlah pejabat lainnya.

Rahmadian Noor menyampaikan apresiasinya kepada Polres Batola dan Kodim 1005/Marabahan beserta jajaran serta seluruh komponen masyarakat yang turut berpartisipasi dalam penanggulangan bencana di daerah.

Rahmadi menilai apel kesiapsiagaan ini sangat penting, mengingat hampir setiap tahun karhutla melanda beberapa wilayah di Kabupaten Batola. Ia menjelaskan, kebakaran hutan atau lahan bukan hanya disebabkan gejala alam dengan timbulnya titik-titik hotspot pada musim kemarau melainkan disebabkan sebagian prilaku masyarakat yang membuka dan membersihkan lahan dengan cara membakar yang sangat rentan menimbulkan kebakaran hutan dan lahan.

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan serta merubah prilaku pembakaran baik pada saat membuka maupun membersihkan lahan.

Kapolres Batola AKBP Bagus Suseno menambahkan, kesiapsiagaan bencana karhutla merupakan tanggungjawab bersama. Dalam melakukan pencegahan, pihaknya bersinergi dengan pemerintah daerah, Kodim 1005/Marabahan Marabahan, dan seluruh pihak yang ada.

Komandan Kodim 1005/Marabahan Letkol Kav Sugianto SE menerangkan, untuk mengimbangi kesiagaan pihaknya menyiagakan personil beserta armada pendukung berupa sepeda motor operasional yang dimodifikasi guna menunjang aksi pemadaman.

“Dalam menunjang aksi yang dilaksanakan kita selain menyiagakan personil juga menyiapkan materiil di antaranya melalui modifikasi sepeda motor untuk membawa sarana penyedot dan penyembur air,” paparnya.

Mengingat, lanjutnya, sebagian besar lahan di Batola tidak memiliki akses jalan yang bisa dilewati mobil pemadam.

Kepala Pelaksana BPBD Batola Sumarno memprediksi puncak karhutla tahun ini terjadi setelah pasca panen antara Agustus hingga September dan status waspada berlangsung hingga Desember.

Dari 17 kecamatan di Batola, lanjutnya, daerah paling rawan karhutla seputar kawasan Kecamatan Jejangkit, Mandastana, Rantau Badauh, Cerbon, Kuripan, dan sebagian Marabahan.

Rangkaian apel kesiapsiagaan ini ditutup dengan peninjauan pasukan serta melakukan pengecekan armada pemadam serta kesiapan alat lainnya.

Apel Kesiapsigaan Karhutla di Batola ini selain dilaksanakan gelar pasukan dari TNI dan Polri dengan menerjunkan sejumlah armada pendukung dari BPBD, Damkar, Satpol-PP dan sejumlah BPK swadaya. Armada yang ditampilkan ini belum termasuk armada dari 9 perusahaan besar di Batola.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.