Pedagang Pasar Harum Manis Keluhkan Omzet Penjualan

0

BULAN Ramadhan 1441 Hijriyah sudah dipertengahan, dan kita menjalankan ibadah ditengah pandemi  Covid-19 yang belum juga berakhir.

PADA masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Banjarmasin, tidak mempengaruhi secara signifikan aktifitas pedagang dan pembeli di pusat perdagangan sembako Pasar Harum Manis. Arus lalulintas masih seperti biasanya dan para buruh angkut, masih hilir mudik bongkar muat barang.

BACA: Pasar Harum Manis dan Sentra Antasari Sepi

Para pedagang masih mengelar dagangan dan calon pembeli yang berdatangan adalah warga masyarakat dari dalam dan luar daerah. Aktifitas jual-beli seperti biasanya walaupun adanya pembatasan waktu yang diperbolehkan jam operasional dimulai pagi sekitar pukul 09:30 hingga pukul 14:00 WITA.

Upaya pemerintah menerapkan PSBB guna untuk mengurangi penyebaran virus Corona Covid-19, dan kawasan pasar adalah tempat berkumpulnya banyak orang menjadi sasaran tempat pencegahan penyebaran virus.

Beberapa pelaku usaha dikawasan Pasar Harum Manis, mengaku mengalami penurunan pendapatan. Diantaranya adalah H Supiani pedagang bawang merah dan bawang putih yang omzet penjualannya turun.

“Kami memang sangat mendukung sekali diterapkannya PSBB, tetapi kalau bicara tentang Omzet penjualan jelas ada perubahan kalau dibilang penurunan memang ada. Sebab calon pembeli atau pelanggan kami tidak hanya di kawasan Banjarmasin, tapi juga dari luar daerah, misalnya Kandangan, Barabai dan Kuala Kapuas,” katanya.

Menurunnya jumlah pembeli diperparah dengan melonjaknya harga bawang merah dan bawang putih. “Kenaikan harga bawang merah perkilonya dari harga 30 ribu rupiah, menjadi 33 ribu rupiah perkilo. Sekarang, bawang merah sudah mencapai harga 43 ribu per kilo itu pun harga grosiran, sedangkan untuk harga enceran sekitar 45 ribu rupiah perkilo. Kalau ditanya harga bawang putih kisaran harga perkilo24 ribu rupiah hingga 26 ribu rupiah perkilo,” lanjutnya.

Sementara pedagang lain yang juga dikawasan pasar Harum Manis, Supriyadi pemilik toko sembako membenarkan omzet penjualan mengalami penurunan tidak biasa sebelum adanya musibah atau pandemi Covid-19. “Kita cukup bersyukur Alhamdulillah disehatkan badan dan kita berharap semoga aja pandemi Covid-19 ini cepat berakhir amin ya Allah,” ucap Supriadi.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.