Khawatir Virus Corona, Antiseptik dan Suplemen Daya Tahan Tubuh Alami Kelangkaan

0

PEMANDANGAN pengumuman habisnya stok masker dan antiseptik menjadi hal yang lumrah di beberapa apotek atau toko obat di Banjarmasin. Ini menyusul, merebaknya isu penyebaran dan mewabahnya virus Corona (Covid-19) hampir seluruh belahan dunia.

TAK terkecuali Indonesia, khususnya di Banjarmasin. Bahkan saat ini sudah ada beberapa orang yang dalam pengawasan atau pemantauan pihak berkompeten apakah terpapar atau tidak virus Corona.

Sejak mewabahnya virus mematikan ini, penjualan masker, antiseptik, suplemen daya tahan tubuh dan vitamin pun laris manis. Beberapa apotek yang ada di Pasar Baru Permai, dulu dikenal dengan sebutan Pasar Kujajing Banjarmasin, memasang pengumuman kosongnya beberapa produk kesehatan itu. Ini terlihat di Apotek Haji Arif dan Faiha Zalfa.

BACA : Dampak Covid-19, Pedagang Jahe Diserbu Pembeli

“Kelangkaan masker, antiseptic gel, antis, detol dan alkohol sudah lama terjadi sejak merebaknya isu virus Corona. Jika pun ada, pasti harganya melonjak naik,” ucap Haji Arif, pemilik apotek di Pasar Baru Permai kepada jejakrekam.com, Senin (16/3/2020).

Dia mencontohkan sebelumnya harga masker per boks berkisar Rp 25 ribu, kini naik menjadi Rp 35 ribu per boks. Kekosongan terjadi bukan hanya pada tingkat pengecer, namun pada grosir-grosir yang ada di Banjarmasin.

“Yang paling dicari masyarakat saat ini adalah minuman suplemen atau vitamin C untuk daya tahan tubuh. Stoknya juga terbatas, harganya pun naik,” ucap Arif.

BACA JUGA : Bentuk Tim Gugus Tugas, Kalsel Tetapkan Status Siaga Darurat Covid-19

Selain itu, menurut dia, barang yang paling diincar masyarakat di tengah mewabahnya virus Corona adalah alkohol 70 hingga 95 persen, serta cairan antiseptic Detol yang digunakan sebagai pembersih tangan atau alat kesehatan. “Jumlahnya juga terbatas, bahkan juga masih kosong di tingkat pengecer,” kata Arif.

Ia bercerita sudah dua bulan terakhir ini, beberapa produk pembunuh kuman dan bakteri itu kosong di kawasan Pasar Baru. Ini karena, barang yang dipasok para agen mengalami kekosongan.

Sementara itu, di Apotek Pondok Syifa Jalan Perintis Kemerdekaan (Andalas), produk seperti suplemen dan vitamin paling banyak dicari warga. Seorang petugas mengungkapkan harga produk-produk juga mengalami kenaikan.

BACA LAGI : Sejak Januari, Dinkes Sebut 32 Orang Dalam Pemantauan Covid-19 Di Banjarmasin

Jika sebelumnya untuk produk Imunos berisi empat butir pil seharga Rp 33 ribu menjadi Rp 36 ribu. Begitupula, produk lainnya.

“Untungnya, barangnya masih ada. Memang kebanyakan yang dibeli adalah produk penangkal kuman atau virus serta suplemen daya tahan tubuh,” ucapnya.

Senada itu, Syifa, penjaga Apotek Pondok Sehat Jalan Perdagangan mengaku dalam beberapa minggu ini, permintaan untuk suplemen dan vitamin serta produk lainnya mencegah virus Corona sangat melonjak.

“Beberapa barang itu malah langka, karena banyaknya permintaan. Kami tak bisa berbuat apa-apa, karena memang dari agen dan pemasok, barangnya kosong. Kalau pun ada, mungkin harganya bisa naik,” ucap Syifa.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.