Bentuk Tim Gugus Tugas, Kalsel Tetapkan Status Siaga Darurat Covid-19

0

MENYIKAPI mewabahnya virus Corona yang sudah masuk pandemic di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia, Pemprov Kalimantan Selatan membentuk Tim Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan Covid-19.

RAPAT koordinasi digelar di Aula Aberani Sulaiman, Kantor Pemprov Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Senin (16/3/2020) dipimpin Sekdaprov Kalsel Abdul Haris Makkie didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalsel Muhammad Muslim dan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banjarmasin serta instansi terkait seperti TNI dan Polri.

Usai rapat tertutup, Sekdaprov Kalsel Abdul Haris Makkie menjelaskan dengan adanya Keputusan Presiden (Keppres) Joko Widodo, ditindaklanjuti dengan menetapkan Tim Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan Covid-19 terbagi empat bidang dalam tugas-tugas operasional di lapangan.

BACA : Sejak Januari, Dinkes Sebut 32 Orang Dalam Pemantauan Covid-19 Di Banjarmasin

“Penetapan status siaga darurat Covid-19 di Kalimantan Selatan, memang belum pada tahap tanggap darurat, tetapi kita tetap waspada. Menyepakati membuat atau menyempurnakan surat edaran Gubernur Kalsel yang dibuat seminggu yang lalu untuk satuan tugas yang dikirim ke kabupaten dan kota serta organisasi kemasyarakatan, berdasar masukan dari rapat koordinasi tadi,” ucap Haris Makkie kepada awak media, Senin (16/3/2020).

Menurut dia, peningkatan cegah tangkal atau screening beberapa pintu masuk seperti di bandara, terminal dan pelabuhan yang ada di Kalsel, serta upaya penyemprotan cairan disinfektan di banyak tempat dengan selektif, agar lebih efektif.

“Kami juga memberikan peringatan dini terhadap apa yang berkembang di tengah masyarakat atas virus Corona melalui media massa. Jadi, hanya ada satu pintu untuk arus informasi masalah itu,” tuturnya.

Haris menegaskan untuk satu pintu informasi langsung ditangani Kepala Dinkes Kalsel M Muslim selaku juru bicara tim gugus tugas sekaligus sekretaris tim. Sedangkan, Ketua Tim Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalsel diketuai Haris Makkie selaku Sekdaprov Kalsel, dengan ketua harian ditunjuk Kepala Pelaksana Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel Wahyudin.

Ketua PWNU Kalsel ini mengungkapkan saat ini di Kalsel, ada dua rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 yakni RSUD Ulin Banjarmasin dan RSUD Hadji Boejasin Pelaihari. Sedangkan, untuk kawasan Banua Anam menambah fasilitas kesehatan rujukan cadangan yakni RSUD Hassan Basry Kandangan, serta RSUD Ansari Saleh bagi wilayah Banjarmasin dan RSUD Idaman Banjarbaru.

BACA JUGA : Belum Darurat Corona, Walikota Ibnu Sina Tak Liburkan Sekolah Dan Instansi Pemerintah

 “Semua masih dikoordinasikan. Untuk apa yang kami akan lakukan dilaporkan kepada Gubernur Kalsel (Sahbirin Noor). Terpenting, kita akan berupaya memberi ketenangan terhadap informasi-informasi yang berkembang, serta mengedukasi masyarakat melalui baliho dan lainnya. Terutama untuk upaya pencegahan virus Corona yang kini sudah terkoordinasi, karena sebelumnya hanya parsial,” tutur Haris.

Ia juga mengingatkan agar peran aktif KKP Kelas II Banjarmasin untuk memantau arus masuk dan keluar tamu ke Kalsel, dengan pemasangan alat pemantau suhu sehingga dapat terdeteksi baik.

Termasuk, beber Haris, membatalkan semua pertemuan yang melibatkan orang banyak serta meniadakan perjalanan dinas ke daerah-daerah yang terjangkit virus Corona di lingkup Pemprov Kalsel,  berlaku sejak Minggu (15/3/2020) hingga waktu yang akan ditentukan kemudian.

“Ada beberapa acara hari ini bahkan besok telah dibatalkan. Kami meminta SKPD untuk memperbanyak wadah cuci tangan, agar bisa mencegah terjangkitnya virus Corona,” ucapnya.

BACA JUGA : Usai Umrah, Tiga Pasien Suspect Corona Langsung Diisolasi RSUD Ulin

Sekdaprov Kalsel juga menegaskan masih mengkaji untuk meliburkan sekolah serta kerja aparatur sipil negara (ASN), karena perlu tahapan yang harus dipenuhi berdasar edaran dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi.

“Ya, karena status Kalsel masih siaga darurat Covid-19, sampai ketentuan yang berlanjut. Kami ingatkan bagi masyarakat agar menyimpulkan untuk pasien yang masuk ke rumah sakit, bukan positif terjangkit virus Corona. Saat ini, ada lima orang yang dalam pemantauan, bukan berarti positif terpapar Covid-19,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Balsyi/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.