Berawal dari Hobi Membaca, dr Gia Pratama Bisa Bikin 10 Buku

0

MEMACU minat baca dan membudayakan literasi terus digenjot Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan. Dinas yang juga mengelola Perpustakaan Km 6 atau Palanam ini pun mendatangkan para penulis, sastrawan hingga para pendongeng, demi menumbuh kembangkan mencintai buku.

JIKA sebelumnya, penulis novel fenomenal seperti Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih, Habiburrahman El Shirazy atau Kang Abik. Pada Sabtu (14/3/2020) di Aula Dispersip Kalsel, dihelat Embara Buku dan Temu Penulis dengan tema ‘Mengulik Proses Kreatif di Balik Sebuah Karya’.

Tak tanggung-tanggung, seorang dokter dan juga penulis yakni dr Gia Pratama (Penulis Novel Best Seller “Perikardia”) serta Mohamad Arif Luthfi (Plt CEO Mizania & Co Penerbit Mizan) dihadirkan ke khalayak ramai.

BACA : Kang Abik Terkesan Pelayanan dan Fasilitas Perpustakaan Palnam

Kepala  Dispersip Kalsel, Hj Nurliani Dardie yang diwakili Kabid Pelayanan dan Pembinaan, Wildan Ahyar mengatakan pihaknya banyak mendatangkan para penulis yang sangat luar biasa.

“Kali ini seorang dokter akan berbagi ilmunya dengan para literasi Kota Banjarmasin dan juga seorang penerbit,” ujarnya.

Menurut Wildan, narasumber kali ini tak hanya seorang dokter, Gia Pratama juga semakin dikenal sebagai penulis novel. “Namun sang pengabdi kemanusiaan itu tetap melakoni tugasnya sebagai dokter,”sehingga hari ini ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi hadir,” ucap Wildan.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada dua narasumber yang bersedia datang ke Banjarmasin untuk berbagi pengalaman dan pemikiran agar budaya menulis dan membaca kian meningkat di Kalsel.

“Selama ini, di daerah kita banyak yang bisa menulis, tetapi kesulitan menerbitkannya. Makanya, dengan menghadirkan dua narasumber ini akan mempermudahkan bagi yang hobi menulis,” beber Wildan.

BACA JUGA : Perpustakaan Palnam Membuat Betah

Gia Pratama pun mengaku sangat senang bisa hadir di Banjarmasin. Menurut dia, dirinya dulu juga senang menulis, namun baru bisa dibukukan sebagai sebuah karya tulis.

“Saya bisa menuli ssebuah buku, berawal dari hobi membaca. Selanjutnya, saya mencoba menulis, tentu harus fokus dan bisa meluangkan waktu untuk dijadikan sebuah buku. Alhamdulilah, sampai sekarang sudah 10 buku yang saya tulis. Salah satunya telah diangkat dalam film,” tutur Gia.(jejakrekam)

  ,

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.