Halangi Akses Pejalan Kaki, Lapak Pengrajin Stempel di Kayutangi Digotong Satpol PP

0

LAPAK sejumlah pedagang dan pengrajin stempel di kawasan Jalan Brigjen H Hasan Basry jadi sasaran aparat Satpol PP Kota Banjarmasin untuk ditertibkan, Senin (27/1/2020). Lapak-lapak ini ditaruh menjorok hingga menghalangi akses pejalan kaki di trotoar.

PULUHAN personel Satpol PP Kota Banjarmasin pun langsung turun dari mobil patroli untuk menertibkan lapak para pedagang dan pengrajin stempel basah.

“Mereka sudah beberapa kali kami ingatkan agar tak menaruh lapak atau meja dagangan di atas trotoar. Saat ini, masih pendekatan persuasif, jika tetap bandel akan kami angkut ke kantor,” ucap Danton III Satpol PP Kota Banjarmasin, M Syalapuddin kepada jejakrekam.com, Senin (27/1/2020).

BACA : Transportasi dan Akses Pejalan Kaki Titik Lemah Banjarmasin

Ia menegaskan apa yang dilakukan pihaknya untuk menjamin akses pejalan kaki agar tak direbut para pedagang atau pengrajin. Menurut dia, masih banyak kawasan yang tak taat dengan aturan itu, seperti di kawasan Jalan Pangeran Samudera.

“Makanya, kami lakukan patroli keliling kota. Kami tegur dulu, jika nanti masih bandel, diambil tindakan tegas,” ucap Syalapuddin.

Hal ini ditegaskan dia, berdasar Perda Nomor 14 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Perda Nomor 20 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Kebersihan, Keindahan, Ketertiban dan Kesehatan Lingkungan serta peraturan perundang-undangan terkait.

Petugas Satpol PP Banjarmasin pun ramai-ramai menggotong meja pengrajin stempel untuk dibawa masuk ke ruangan kios. “Tolong, jangan diulangi lagi, karena lapak yang ada Anda taruh di trotoar, sangat menghalangi akses pejalan kaki,” ucap Syalapuddin kepada para pedagang dan pengrajin di kawasan Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi.

BACA JUGA : Rampas Trotoar, Banjarmasin Tak Ramah bagi Pejalan Kaki

Dia juga menyebut tak hanya menyasar kawasan Kayutangi, patroli juga menindak para pembecak yang menaruh becaknya di bahu jalan di kawasan Pasar Baru.

“Sudah banyak laporan dan keluhan masyarakat soal becak yang ditaruh di bahu jalan, mengganggu lalu lintas. Namun, begitu kami di sana, mereka sudah bubar duluan,” kata Syalapuddin.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.