Tahun 2019, di Kabupaten Tabalong Kasus Narkoba Masih Mendominasi

0

TINDAK kriminal yang terjadi di wilayah hukum Polres Tabalong pada tahun 2019 masih didominasi oleh penyalahgunaan narkoba, khususnya sabu.

KAPOLRES Tabalong AKBP M muchdori mengatakan, dari 194 kasus yang berhasil diungkap Polres Tabalong selama tahun 2019, sebanyak 82 kasusnya merupakan penyalahgunaan narkoba, khususnya jenis sabu.

“Kasus Narkoba di tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 3 persen dari tahun 2018. Kasus narkoba di tahun 2019 sebanyak 82 kasus, sementara di tahun 2018 sebanyak 80 kasus,” ujar Kapolres Tabalong.

Untuk kriminal total dari 15 jenis kasus menonjol mengalami kenaikan, dari 190 kasus pada tahun 2018 menjadi 194 kasus pada tahun 2019 atau naik sebanyak 4 kasus atau sebesar 2 persen, sedangkan crime cleareance untuk 15 jenis kasus menonjol mengalami penurunan.

BACA : Sketsa Penanganan Narkoba Berbasis Penguatan Peran Masyarakat Kota Banjarmasin

Kasus yang menonjol setelah narkoba, ungkapnya, adalah pencurian dengan pemberatan, yakni sebanyak 25 kasus, namun kasus ini mengalami penurunan dari tahun 2018 yang jumlahnya sebanyak 32 kasus.

Kasus ketiga yang paling menonjol adalah penggelapan, pada tahun 2019 sebanyak 20 kasus penggelepan ditangani oleh Polres Tabalong, kasus ini mengalami kenaikan dari tahun 2018 yang hanya 9 kasus.

Kasus selanjutnya yang menonjol adalah kasus curanmor, pada tahun 2019 kasus yang berhasil di ungkap sebanyak 14 kasus, kasus ini mengalami penurunan dari jumlah tahun 2018, yakni sebanyak 19 kasus. 

Kapolres Tabalong mengimbau kepada seluruh masyarakat Tabalong di pengujung tahun 2019 ini hendak selalu bersikap waspada. “Selanjutnya Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh lapisan mayarakat Tabalong, Kodim 1008/Tanjung dan jajaran, anggota Polres Tabalong, serta Pemkab Tabalong yang sangat besinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kabupaten Tabalong,” ujarnya.

BACA JUGA : Positif Konsumsi Narkoba, Tiga Pengunjung THM Digelandang Petugas

Kasat Narkoba Polres Tabalong Iptu Zaenuri mengatakan tahun kasus narkoba yang paling menonjol adalah sabu. “Sabu dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat, hal ini dikarenakan murah harga paketan sabu yang dijual oleh pengedar,” ujarnya.

Dengan patungan uang dua sampai tiga orang, sabu sudah bisa dinikmati oleh penggunanya. Penggunanya pun kebanyakan adalah pekerja keras dalam hal ini adalah pekerja yang membutuhkn tenaga ekstra. “Menurut mereka dengan menggunakan sabu, tenaga mereka jadi ekstra,” ujarnya.(jejakrekam)

Penulis Herry
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.