Air Keruh Seperti Kubangan Kerbau, PDAM Batola Minta Maaf

0

AIR leding yang disalurkan PDAM Barito Kuala terutama dari IKK Alalak dikeluhkan warga. Air yang harusnya diterima para pelanggan itu bersih, ternyata keruh bahkan disebut-sebut layaknya air kubangan kerbau.

WARGA Handil Bakti, Nasrullah mengungkapkan air leding PDAM Barito Kuala IKK Alalak, hingga tadi malam sampai sekarang sangat keruh dan berlumpur.

“Layaknya seperti air kubangan kerbau. Ini dirasakan hampir seluruh pelanggan yang ada di kawasan Handil Bakti,” ucap Nasrullah yang juga sosiolog FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini kepada jejakrekam.com, Rabu (11/12/2019).

Keluhan serupa juga dilontarkan Khairiadi Asa. Warga Handil Bakti yang juga mantan komisioner KPU Batola ini mengungkapkan sudah beberapa hari, air leding keruh dan berlumpur.

Apa penyebabnya? Kepala IKK Alalak PDAM Batola, Sarwiji mengakui adanya air keruh berlumpur yang masuk ke jaringan rumah pelanggan.

“Air keruh itu akibat pipa bocor akibat terkena alat berat yang mengeruk pelebaran jalan di kawasan Jalan Trans Kalimantan, sehingga harus ada pergantian pipa,” ucap Sarwiji.

BACA : Terhitung 1 Mei, Telat Bayar PDAM di Batola Bakal Kena Denda Rp 30 Ribu  

Menurut dia, akibatnya kerukan alat berat itu, menyisahkan sisa galian yang mengendap hingga masuk ke saluran air dalam pipa. Akibatnya, air pun menjadi keruh bahkan kotor.

“Masalah ini sudah kami atasi dengan melakukan proses penyambungan dari pipa eksisting ke pipa baru. Kami juga telah melakukan pencucian pipa, agar air yang keruh bisa dibuang dan diganti dengan pendistribusian air bersih,” ucap Sarwiji.

BACA JUGA : Pemprov Kalsel Jamin Pasokan Air PDAM Alalak Disuplai SPAM Banjarbakula

Ia menjamin dalam waktu cepat air akan kembali bersih seperti semula. Sarwiji juga menyebut masalah ini juga menjadi kendala di lapangan, karena tekstur tanah gambut juga turut mempersulit pekerjaan perbaikan.

“Kami memohon maaf, karena air yang dianggap seperti kubangan kerbau itu terjadi. Ya, karena tukang leding kerjaannya memang seperti kerbau harus bergelut dengan lumpur. Ini semua kami lakukan agar air yang diterima pelanggan bisa bersih dan layak,” imbuh Sarwiji.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor DidI GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.