Forum Konservasi Flora dan Fauna akan Kembangkan Kawasan Ekosistem Esensial

0

KETUA Forum Konservasi Flora dan Fauna Kalsel Zulfa Asma Vikra menyatakan, keinginan pihaknya bersama pemerintah daerah di Kalsel untuk melaksanakan program flora dan fauna di Kalsel. “Kami dukung hal ini sebab baik sekali bagi masyarakat kalsel,” katanya.

PIHAKNYA menggelar diskusi yang melibatkan beberapa elemen organisasi lingkungan hidup dan mahasiswa, bekerja sama dengan Pemprov Kalsel, dan menghadirkan pegiat flora dan fauna dari Jerman dan Belanda. “Kita sharing bagaimana pengembangan konservasi flora dan fauna di kalsel, dan ingin pengembangan kawasan ekosistem esensial itu seperti apa,” ujarnya.

Diungkapkannya, pada 2020 nanti, ada lima Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) akan dikembangkan Pemprov Kalsel, yakni Tapin, Tanah Laut, Batola, Balangan, dan Kotabaru. “Sebab berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 merupakan kewenangan dari pemerintah daerah untuk mengeluarkan izin KEE,” ujarnya.

Lima daerah itu mendapat SK KEE, bebernya, karena di Tanah Laut di Desa Panjaratan ada konservasi bekantan, Kotabaru ada penyu, Balangan ada buah nangka, Tapin juga ada bekantan, serta Batola ada pohon galam.

“Kita berharap ini juga harus dapat dukungan dari masyarakat maupun pihak swasta agar pengembangan Kawasan Ekosistem Esensial ini bermanfaat dari berbagai segi kehidupan masyarakat, seperti perekonomian dan pariwisata,” katanya.

Pihaknya gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam pengembangan KEE agar sadar melestarikan flora dan fauna di daerahnya.

Kasi Konservasi Sumber Daya Alam Dinas Kehutanan Kalsel Sopiani mengatakan, hasil diskusi ini nanti akan dimasukan dalam program kerja Dinas Kehutanan Kalsel.

“Dengan dorongan dari Forum Konservasi Flora dan Fauna ini maka tahun depan kita akan membuat pusat konservasi di Tahura Sultan Adam sebagai tempat pelepasan satwa liar dari penyerahan masyarakat,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.