"Hingga Rabu (23/10), sebagian warga terdampak angin kencang di Bandung masih mengungsi di rumah kerabat atau fasilitas umum yang tak terdampak kerusakan. Hal ini dilakukan akibat rumah mereka rusak akibat diterjang angin kencang"
ANGIN kencang yang melanda Pangalengan, Kabupaten Bandung pada Ahad (20/10/2019) lalu hingga Senin (21/10/2019) menimbulkan kerusakan parah di area permukiman penduduk. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyebutkan, ribuan rumah tercatat mengalami kerusakan ringan hingga berat. Pohon hingga tiang listrik tumbang membuat aliran listrik ke wilayah terdampak padam.
HINGGA Rabu (23/10/2019) pagi, dari pantauan Aksi Cepat Tanggap (ACT), di Kampung Bojongwaru, Desa Margamulya, Pangalengan, masih banyak warga yang mengungsi di rumah tetangga atau kerabatnya yang tak terlalu parah terdampak angin kencang. Rumah-rumah yang rusak masih belum mendapatkan perbaikan berarti. Hal ini disebabkan banyak warga prasejahtera yang belum memiliki uang untuk merenovasi rumahnya.
“Saat ini warga masih mengungsi, kondisi mereka pun sangat membutuhkan bantuan. Fasilitas MCK masih sangat kurang, bahkan warga di Bojongwaru memanfaatkan air kotor untuk mencuci pakaian,” ungkap Adi Nurdiansyah dari Tim Program ACT Jawa Barat.
Hasil asesmen tim ACT di Bandung, saat ini kebutuhan pengungsi paling mendesak antara lain terpal, makanan siap santap, air mineral serta selimut. Di samping itu, warga yang rumahnya mengalami kerusakan juga membutuhkan bahan bangunan guna renovasi. Untuk sementara, warga yang rumahnya rusak berat kini mengungsi di rumah kerabat, tetangga, lapangan serta fasilitas umum yang tak mengalami kerusakan.
Dari data sementara BPBD Kabupaten Bandung, setidaknya ada lima desa yang terdampak angin kencang. Ribuan rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat. Paling banyak ditemukan di Desa Margamukti dan Banjarsari.
Merespons kejadian ini, pada Kamis (24/10/2019), ACT Jawa Barat akan mendistribusikan paket makanan siap santap. Di rencanakan di beberapa lokasi terdampak akan ada kerja bakti untuk membersihkan sisa puing bangunan yang masih banyak ditemukan berserakan.(jejakrekam)