Sampah di Pasar Sentra Antasari Bisa Membawa Berkah

0

PEMKOT Banjarmasin mendapat tamu kehormatan dari Perkumpulan Ekonomi Indonesia-German (Ekonid). Organisasi  yang menghimpun para pengusaha dengan jumlah jaringan berada di 120 negara.

MEREKA ternyata tertarik dalam pengelolaan sampah dengan membangunkan fasilitas recycle atau daur ulang canggih yang berada di tempat pembuangan akhir (TPA). Para tamu ini diajak Direktur Bank Sampah Kota Banjarmasin Fathurrahman untuk melihat simulasi pemrosesan sampah yang dicacah menggunakan mesin di Bank Sampah Antasari, Pasar Sentra Antasari.

Pada Juli lalu,  anggota Perkumpulan Ekonomi Indonesia-Jerman (Ekonid), Stephan Blocks mengungkapkan berdasar analisisnya untuk mengurai komposisi sampah butuh waktu 10 hari.

“Makanya, jika ingin membuat konsep mendaur ulang sampah di TPA, harus tahu terlebih dulu isinya dari apa saja,” kata Stephan Blocks.

Dengan begitu, Stephan berharap bisa membuat strategi jitu dalam penyusunan TPA untuk daur ulang sampah agar bisa digunakan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina dalam menerapkan sistem yang tepat di ibukota Kalsel. “Dari, hasil riset, ternyata komposisi sampah di Banjarmasin 68 persen adalah bahan organik,” ucapnya.

BACA : Peringati Harjad Banjarmasin, Tukarkan Sampah Plastik dengan Tumbler

Atas dasar itu, Stephan mengatkan ke depan sampah yang ada bisa menjadi berkah dan bernilai ekonomis bagi para pedagang sayuran, karena bisa menitipkan sampah organiknya untuk dicancang dan dibuat menjadi kompos.

“Kalau masih segar bisa bikin pupuk, pakan ikan ataupun ternak. Sisanya, sampah non organik bisa dibuat ke Bank Sampah,” katanya.

Direktur Bank Sampah Kota Banjarmasin Fathurrahman menyatakan riset komposisi sampah di Banjarmasin, sebanyak 68 persen ini tentu menjadi potensi ekonomis. Saat ini, beber Fatur, permintaan pupuk dan pakan ikan dari bahan organik mulai meningkat.

Menurut dia, sekarang tinggal bagaimana Pasar Sentra Antasari bisa mengerjakan untuk menjadi potensi ekonomi. Apalagi, banyaknya tumpukan sampah itu mayoritas di organik. Di antaranya, sisa sayur kol, potongan wortel.

“Itu adalah sampah organik segar dan dia bisa dijadikan bahan untuk pakan ikan. Seiring dengan banyak masyarakat yang memelihara ikan. Selain itu, bisa menjadi bahan untuk kompos dan pupuk tanaman,” ucapnya.

BACA JUGA : Membedah Instrumen Hukum Sampah Plastik Perwali Banjarmasin

Dia menjelaskan, saat ini, para petani sudah mengarah ke penggunaan pupuk organik yang membuka peluang pasar cukup besar. Dirinya berharap adanya sinergi Pemkot Banjarmasin bersama Bank Sampah Induk Banjarmasin, ditambah dukungan Ekonid Jerman-Indonesia dapat memajukan pengelolaan sampah di Pasar Antasari.

“Saya kira dengan adanya Kindai Kompos dan Bank Sampah Antasari ini sangat berpotensi bagi pengembangan perekonomian pasar,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.