Setor Modal Lagi ke Bank Kalsel, Deviden Pemkot Banjarmasin Malah Menurun

0

SETORAN modal kembali digelontorkan Pemkot Banjarmasin untuk Bank Kalsel. Bank plat merah dengan saham mayoritas milik Pemprov Kalsel, akan disuntik modal sebesar Rp 20 miliar melalui APBD Perubahan Kota Banjarmasin tahun anggaran 2019.

KEPALA Badan Keuangan Daerah (Bakueda) Kota Banjarmasin Subhan Noor Yaumil mengungkapkan saat ini sudah disetujui DPRD Banjarmasin melalui perda penyertaan modal untuk Bank Kalsel sebesar Rp 20 miliar dalam APBD-Perubahan 2019.

“Dengan begitu, Pemkot Banjarmasin selaku salah satu daerah pemilik saham Bank Kalsel bisa menambah modal yang ada. Selain itu, acuan hukumnya sudah ada berupa perda penyertaan modal yang disetujui DPRD Banjarmasin,” ucap Subhan Noor Yaumil kepada awak media usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi II DPRD Banjarmasin, Jumat (23/8/2019).

BACA : Saham Mayoritas Pemprov, Per April 2017 Modal Bank Kalsel Rp 1 Triliun Lebih

Alasan kuat penambahan modal ke Bank Kalsel ini diakui Subhan, untuk mengejar deviden atau pembagian keuntungan dari operasional bank pelat merah milik Pemprov Kalsel dan 13 kabupaten dan kota itu. “Idealnya, semakin banyak modal yang ditanamkan, tentu semakin banyak deviden yang didapat,” ucap Subhan.

Lantas berapa total modal yang telah disetor Pemkot Banjarmasin ke Bank Kalsel? Subhan menyebut saat ini tercatat modal yang disetorkan ke Bank Kalsel telah mencapai Rp 120,8 miliar. Nah, jika ditambah lagi suntikan Rp 20 miliar, berarti bertotal Rp 140,8 miliar.

Disinggung soal deviden yang didapat pada tahun 2018 lalu? Subhan mengakui justru yang diterima Pemkot Banjarmasin mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. “Kita hanya dapat Rp 5,6 miliar. Padahal, biasanya berkisar Rp 12,6 miliar, sebelumnya Rp 12 miliar. Ya, tahun ini menurun tajam dibandingkan tahun lalu,” ucap Subhan.

BACA JUGA : Bank Kalsel Bisa Tiru Bank Kalteng, Modal Sedikit Deviden Besar

Dicecar wartawan kenapa harus menambah modal lagi? Subhan mengutip pernyataan dari manajemen Bank Kalsel yang akan menjanjikan deviden diterima Pemkot Banjarmasin  bakal meningkat dibanding tahun lalu.

“Apa alasannya dari Bank Kalsel, silakan tanya kepada mereka. Sesuai informasi dari Bank Kalsel memang diperkenankan bagi Pemkot Banjarmasin untuk menambah modal lagi. Ya, kita ingin mendorong peningkatan kepemilikan saham di Bank Kalsel,” paparnya.

Sebelumnya, pada 2017 silam, telah dibuat skema berdasar kesepakatan Pemkot-DPRD Banjarmasin untuk setoran modal ke Bank Kalsel. Totalnya mencapai Rp 75 miliar. Skemanya, pada APBD Banjarmasin 2018 ditarget setor Rp 20 miliar, dilanjutkan APBD 2019 Rp 15 miliar, dan APBD 2020 Rp 15 miliar, hingga APBD 2021 digelontorkan lagi Rp 15 miliar.

BACA LAGI : Semester I 2019, Penghasilan BUMD Kalsel Turun 29 Persen

Sementara itu, posisi Pemkot Banjarmasin pada per 17 April 2017, Pemprov Kalsel sebagai pemegang saham mayoritas memiliki modal di Bank Kalsel mencapai Rp 1,178 triliun. Di posisi kedua, Pemkab Balangan Rp 108.397.000.000 atau Rp 108 miliar lebih (8,89 persen), Pemkab Kotabaru 88,18 miliar lebih (7,24 persen), Pemkot Banjarmasin Rp 85,8 miliar (7,04 persen), Pemkab Tanah Laut Rp 85,37 miliar (7 persen).

Disusul, Pemkab Hulu Sungai Utara (HSU) dengan modal Rp 82,763 miliar (6,79 persen), Pemkab Tabalong Rp 81,815 miliar (6,71 persen), Pemkab Barito Kuala Rp 60 miliar (5,74 persen), Pemkab Hulu Sungai Tengah (HST) sebesar Rp 55,5 milair (4,55 persen).

Selanjutnya, Pemkot Banjarbaru Rp 55,383 miliar (4,54 persen), Pemkab Hulu Sungai Selatan (HSS) Rp 55 miliar (4,51 persen), Pemkab Tapin Rp 41,92 miliar (3,44 persen), Pemkab Banjar Rp 24,569 miliar (2,38 persen) dan terakhir Pemkab Tanah Bumbu menyetor modal Rp 24 miliar (2,02 persen).(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.