BPN Prabowo-Sandi Bakal Perjuangkan Meratus, Walhi: Yang Kami Perlukan Komitmen

0

PERJUANGAN masyarakat Hulu Sungai Tengah (HST), Balangan, dan Tabalong melawan rencana masuknya perusahaan tambang batubara PT Mantimin Coal Mining (MCM) sedang melewati jalan terjal. Digugat Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi), Senin (22/10/2018) silam, Majelis Hakim PTUN Jakarta menolak permintaan penggugat kepada Kementerian ESDM RI dan perusahaan terkait untuk mencabut izin operasi produksi.

TAK tinggal diam, Walhi mengajukan banding atas keptusan PTUN, namun lagi-lagi kandas. Pengadilan Tinggi TUN Jakarta Nomor 28/B/LH/2019/PT.TUN Jakarta tertanggal 14 Maret 2019, justru menguatkan putusan PTUN Jakarta Nomor 47/G/LH/2018/PTUN-JKT, tanggal 22 Oktober 2018. Bahkan, Walhi melalui Ketua Nur Hidayati dan sekretarisnya, Kholisoh dihukum membayar biaya perkara Rp 250 ribu.

BACA: Upaya Banding Rontok di PT TUN Jakarta, Walhi Ajukan Kasasi ke MA

Gerakan #savemeratus rupanya sudah sampai gaung hingga nasional, tak tanggung Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Capres-Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Nanik S Deyang menjamin Prabowo Subianto akan memperjuangkan Save Meratus andai terpilih menjadi presiden.

Tolak ukurnya, lanjut Nanik kecintaan Prabowo terhadap lingkungan hidup dan figur memperjuangkan aspirasi masyarakat. “Pak Prabowo sangat konsen terhadap lingkungan, saya umpamakan di rumah beliau, selama masa pembangunan hanya satu pohon yang ditebang,” kata Nanik saat ditemui usai menjadi pembicara pada kamis (4/4/2019).

Ia menjamin andai Prabowo terpilih menjadi presiden akan menjalankan kebijakan yang berbasis lingkungan. “Yang beliau fikirkan hanya rakyat,rakyat dan rakyat, andai ada kebijakan yang merugikan rakyat pasti beliau akan membela rakyat bukan korporasi atau pengusaha,” tegas Nanik.

Lantas bagaimana sikap Walhi Kalsel dengan klaim Nanik? direktur Eksekutif Walhi Kalsel Kissworo Dwi Cahyono, mengaku sangsi dengan klaim Nanik, mengingat tidak sedikit bisnis Prabowo dan Sandiaga Uno bergerak di sektor pertambangan dan perkebunan skala besar.

BACA JUGA: Gugatan Walhi Gugur, Pegunungan Meratus Terancam

“Bagaimana bisa memperjuangkan Pegunungan Meratus, toh beliau saja punya perusahaan yang bergerak di sektor perambangan dan perkebunan yang terbukti merusak lingkungan,?” tanya Kiss, sapaan akrab Kissworo Dwi Cahyono.

Aktifis lingkungan ini membandingkan dengan latar belakang Jokowi yang tercatat pernah menjadi aktifis Mahasiswa Pencita Alam Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (Mapala Silvagama). Namun di era pemerintahannya justru  SK Menteri ESDM bernomor 441.K/30/DJB/2017, tertanggal 4 Desember 2017 tentang IUPK operasi produksi batubara PT Mantimin Coal Mining (MCM) diteken.

“Yang kita butuhkan ada komitmen nyata untuk memperjuangkan save meratus, bukan sekadar klaim belaka,” tegas cak kiss.

Ia menilai wajar semua kandidat saling klaim memperjuangkan lingkungan dan agraria mengingat memasuki tahun politik. “Semua bilang peduli lingkungan namun ketika terpilih malah melakukan sebaliknya,” imbuh Cak Kiss.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Husaini
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.