Pilihan Politik Bikin Masyarakat Pecah, Toleransi Mesti Kembali Dipupuk

0

SABAN memasuki tahun politik, publik rentan diadang gesekan yang membuat kerukunan masyarakat pecah. Lewat program Religi Expo 2018, Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin mencoba kembali memupuk toleransi antar masyarakat yang perlahan-lahan mulai memudar.

DISELENGGARAKAN di Eks Kantor Gubernur Kalsel, Jalan Jenderal Sudirman, program yang secara resmi ditutup, Minggu (04/11/2018) ini ingin menegaskan bahwa masyarakat Banua sebenarnya heterogen sejak dulu. Dengan kata lain, hidup berdampingan tanpa memandang latar belakang.

Direktur LK3 Banjarmasin, Rafiqah mengatakan keberagaman masyarakat Banua hanya terkikis belakangan waktu terakhir saja. Dengan adanya fenomena polarisasi pilihan politik. Plus diperparah lagi dengan adanya misi politik organisasi transnasional yang secara tidak langsung membenturkan masyarakat dengan ideologi yang mereka anut.

“Kita ingin mengembalikan ruh toleransi kepada masyarakat. Bahwa walaupun berbeda agama, kepercayaan bahkan pilihan politik bukan menjadi alasan untuk hidup berdampingan sesuai dengan kentalnya nilai luhur adat istiadat ketimuran,” ucap aktivis perempuan ini

Pernyataan Rafiqah dikuatkan dengan hasil survei nilai-nilai kebangsaan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) selama tiga tahun terakhir. Alih-alih mengalami lonjakan yang membangggakan, nilai-nilai nasionalisme dan penerapan pancasila di kehidupan sehari-hari justru merosot.

“Tak terkecuali di Kalimantan Selatan. Nah, fenomena ini yang harus kita sikapi secara bersama, salah satu ikhtiar kita dengan perhelatan religi expo 2018 yang mempertemukan lintas agama,kepercayaan dan organisasi bahu membahu dalam satu acara,” imbuhnya.

Rafiqah merasa bangga atas antusiasme peserta even tahunan ini terlebih dengan keterlibatan beragam organisasi lintas agama dan kepercayaan. “Secara garis besar acara berjalan sukses, lancar dan antusiasme dari peserta dan pengunjung Religi Expo 2018,” tutur Rafiqah.

Ia meyakini dengan kehadiran religi expo pesan damai akan keberagaman dalam bingkai kebhinekaan itu adalah sebuah keniscayaan mengingat keberagaman masyarakat Banua yang hidup secara berdampingan.

“Harapan kita religi expo menjadi tradisi tahunan lintas agama dan kepercayaan karena dengan acara ini kita bisa melihat miniatur kecil Indonesia yang damai dan beragam dalam bingkai kebhinekaan,” pungkasnya. (jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.