Muhaimin Iskandar Tegaskan PKB Kalsel Wajib Pertahankan Dua Kursi DPR

0

RAIHAN dua kursi DPR RI di Pemilu 2014, ditegaskan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar harus bisa dipertahankan. Dalam Pemilu 2014 lalu, PKB berhasil mengutus dua kadernya melenggang ke Senayan Jakarta, yakni Zairullah Azhar yang kemudian diganti Abdul Latief Hanafiah dan Zainul Arifin Noor.

MENGHADAPI Pemilu 2019 yang cukup berat tantangannya, Muhaimin Iskandar menegaskan semua caleg PKB merupakan ujung tombak keberhasilan untuk mempertahankan raihan suara dan kursi parlemen.

“Saya minta untuk dua dapil Kalsel, harus berhasil direbut kembali caleg PKB. Begitupula, caleg tingkat provinsi dan kabupaten dan kota di Kalsel, harus mampu menambah raihan kursi,” kata Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, saat memberi pembekalan bagi 450 caleg PKB Kalsel di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Sabtu (6/10/2018).

Agar berhasil, mantan Wakil Ketua DPR RI ini menegaskan caleg PKB harus bekerja ekstra keras dalam mengambil simpatik rakyat.  Menurut dia, pembekalan yang diberikan PKB merupakan salah satu langkah untuk menggapai hal tersebut.

“Bagi caleg yang miskin materi atau dana, tentu bisa menggali kelebihan lain. Bisa saja dengan merebut hati dan pikiran masyarakat, sehingga mampu merebut kursi,” ucap Cak Imin.

Menurut dia, caleg PKB pun harus giat melakukan kegiatan dari satu pintu ke pintu untuk meyakinkan para pemilih di Pemilu 2019.

Senada itu, Ketua DPW PKB Kalsel Zairullah Azhar juga menginstruksikan agar seluruh kader partai dari anak ranting, ranting, anak cabang, cabang hingga wilayah memperkuat komunikasi dan konsolidasi.

“Target yang dipatok DPP PKB harus terwujud di Kalsel. Dengan begitu, banyak kader partai yang duduk sebagai wakil rakyat di Pemilu 2019 nanti,” tegas mantan Bupati Tanah Bumbu ini.

Ia menegaskan sesuai garis perjuangan PKB adalah memperjuangkan kesejahteraan rakyat, melalui program nyata di lapangan. “Pembekalan ini sangat penting dalam caleg PKB dalam menghadapi Pemilu 2019 nanti,” tandasnya.(jejakrekam)

 

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.