TARGET Banjarmasin menjadi kota yang cerdas dan humanis, jadi impinan duet Walikota Ibnu Sina bersama Wakil Walikota Hermansyah. Memasuki usia Banjarmasin yang ke-492, Walikota Ibnu Sina yang lekat dengan program unggulan Banjarmasin Barasih wan Nyaman alias Baiman, mengurai impiannya ke depan.
DI puncak peringatan Hari Jadi Banjarmasin ke-492 yang dipusatkan di Siring Balai Kota, Jalan RE Martadinata, Senin (24/9/2018), Walikota Ibnu Sina pun sadar jika selama ini ada keluhan warga kota terhadap keselamatan berlalu lintas, khususnya hak-hak para pejalan kaki.
“Kami akan segera membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) bagi pejalan kaki sehingga ramah terhadap mereka,” ucap Ibnu Sina.
Dia merinci JPO yang dibangun berada di lima titik. Yakni, kawasan Jalan Achmad Yani depan RSUD Ulin Banjarmasin, depan kampus UIN Antasari, Kantor Disnakertrans Provinsi Kalimantan Selatan, kemudian di Jalan H Hasan Basri Kayutangi di depan kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan Jalan Pangeran Samudera di depan Masjid Noor, dengan menggunakan arsitektur modern.
“Kami juga akan membangun jembatan gantung Pulau Bromo di Kelurahan Mantuil, Banjarmasin Selatan,” kata mantan Ketua DPW PKS Kalsel ini.
Menurut Ibnu Sina, Pulau Bromo merupakan sebuah pulau kecil di tengah sungai. Pulau ini diapit dua sungai yakni Sungai Barito dan Sungai Martapura. Dengan dibangunnya jembatan penghubung itu, akses jalan dan perekonomian untuk masyarakat di sana dan berharap bisa menjadi lancar.
Masih menurut Ibnu, pembenahan kawasan pemukiman cukup padat peduduk di Jalan Teluk Kelayan (Muara Kelayan) di tahun ini akan segera disulap menjadi sebuah rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
“Pembangunan rumah susun itu merupakan usaha Pemkot Banjarmasin dibantu Kementerian PUPR. Rumah susun empat lantai dengan type 36 sebanyak 93 unit ini dilengkapi dengan fasilitas umum yang dapat dimanfaatkan seluruh penghuninya,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Ibnu SIna mengatakan pembangunan fisik lain yang sedang dilaksanakan Pemkot Banjarmasin adalah pembangunan kolam air mancur menari di kawasan Taman Kamboja. Kemudian membangun destinasi wisata baru berupa restoran terapung di kawasan Sungai Martapura dan kegiatan restorasi di Sungai Veteran.
“Restoran terapung yang akan menjadi ikon baru ini wujud kolaborasi Pemerintah Kota Banjarmasin dengan koperasi di bawah binaan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin dan beberapa perusahaan,” ujarnya.
Sedangkan infrastruktur bagi warga urban lainnya, Ibnu Sina menyebut saat ini sedang digarap di antaranya, pembuatan trotoar dari Jalan Achmad Yani mulai kilometer 2 hingga km 6 dan pembangunan lanjutan Rumah Sakit Sultan Suriansyah di Jalan RK Ilir.
“Khusus tahun 2019 nanti kegiatan pembangunan yang akan dilakukan adalah pelebaran jalan di kawasan Sungai Lulut, Banjarmasin Timur dengan pembangunan jembatan dan jalan oleh Pemprov Kalsel,” katanya.
Selain itu, masih menurut Ibnu Sina, Pemkot Banjarmasin juga akan membangun museum kota yang berada di kawasan Jalan Teluk Kelayan. Sebuah rumah tua akan dijadikan museum oleh Pemkot Banjarmasin.
Bagi Ibnu Sina, tak hanya mengandalkan keunikan bangunannya,museum itu rencanannya juga akan dilengkapi dengan benda-benda pusaka bersejarah. “Rumah yang akan dijadikan sebagai museum itu awalnya milik seorang warga yang lahannya telah dibebaskan oleh pemkot untuk kepentingan pembuatan siring sungai,” paparnya.
Ibnu Sina berkeyakinan pembangunan museum kota ini akan lebih menguatkan status Banjarmasin sebagai salah satu kota pusaka di Indonesia. Selain dilengkapi dengan benda pusaka, rencana lain yang akan dibuat dalam museum tersebut adanya teknologi digital yang digunakan untuk memperjelas jejak sejarah Kota Banjarmasin.
“Di akhir tahun 2018 ini, Pemkot Banjarmasin akan memulai pembenahan sungai, yakni Sungai Jaruju, berlokasi di Kelurahan Alalak Selatan, Kecamatan Banjarmasin Utara. Pembenahan yang dilakukan dengan cara membentuk kawasan sungai tersebut menjadi rapi hingga layak dijadikan destinasi wisata unggulan Kota Banjarmasin,” beber Ibnu Sina.
Ia juga menguraikan Balai Kota akan segera merealisasikan rencana pembangunan Jembatan Kelayan A Gerilya, pembangunan jembatan yang menghubungkan antara Jalan Kelayan A dan Jalan Kelayan B. Kawasan Kelayan merupakan wilayah padat penduduk, bahkan kabarnya terpadat di Indonesia hingga se-Asia Tenggara.(jejakrekam)