Pupuk Ilegal Keluar dari Gudang Pelindo, Danrem Antasari Marah Besar

0

DANREM 101/Antasari Kolonel Inf Yudianto Putrajaya marah besar. Ini lantaran 6.500 ton pupuk ilegal asal Tiongkok yang disita itu, diam-diam dikeluarkan dari Gudang B milik PT Pelindo di Pelabuhan Trisaksi, Banjarmasin, mengatasnamakan Danrem 101/Antasari dan Kementerian Pertanian.

“SAYA tegaskan tidak ada arahan dari Danrem 101/Antasari untuk mengizinkan pupuk ilegal itu dikeluarkan. Saya ulangi lagi, tidak ada perintah untuk izinkan keluarkan pupuk. Saya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian di Jakarta, tidak ada perintah pengeluaran pupuk,” ucap Danrem 101/Antasari Kolonel Inf Yudianto Putrajaya kepada wartawan di Banjarmasin, Selasa (28/2018).

Pria yang akrab disapa Putra ini mengungkapkan telah mendapat informasi dari masyarakat serta jajaran intelijen, adanya pembongkaran pupuk ilegal tanpa berkoordinasi dengan pihaknya serta Kementerian Pertanian di Gudang B Komplek Pelabuhan Trisakti, Jalan Barito Hilir, Kelurahan Telaga Biru, Kecamatan Banjarmasin Barat.

Putra mengaku ada yang pihak mengatasnamakan pihak Kementerian Pertanian untuk diam-diam mengeluarkan pupuk yang jadi barang bukti sitaan karena tak mengantongi izin, tidak berlabel serta tidak ada tulisan apapun pada karung pupuk tersebut.

“Yang pasti, pupuk ilegal jelas telah merugikan pemerintah pusat dan daerah karena tidak melalui cukai pajak. Pupuk asal luar negeri itu juga tidak diketahui kandungan zatnya, sehingga berpotensi merugikan petani,” tegas Putra.

Putra mengetahui adanya pembongkaran pupuk sejak Rabu (8/8/2018) hingga sekarang untuk dipindahkan ke beberapa gudang milik perusahaan yang ada di Desa Keladan dan Desa Nungki di Kabupaten Barito Kuala, Kalsel serta diduga ke Gudang PT Graha Inti Jaya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng.

Rinciannya, ribuan ton karung pada 8-26 Agustus 2018 telah berpindah ke Gudang PT Palima Utama, PT PBB, dan PT GIJ. “Saya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian di Jakarta, tidak ada perintah dari kementerian. Ini jelas ada permainan dan harus diusut tuntas. Siapa yang bermain di balik ini?” tegas Danrem 101/Antasari.(jejakrekam)

 

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.