Foto : Arpawi
GENCAR dengan promosi ekonomi kerakyatan, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang menjadi parpol debutan baru di Pemilu 2019 mencoba peruntungan dalam perebutan kursi parlemen di Kalimantan Selatan. Parpol besutan taipan Hary Tanoesoedibjo ini mengajukan 50 bakal calon legislatif (bacaleg) untuk mengincar 55 kursi di DPRD Kalsel.
USAI menyerahkan berkas pendaftaran bacaleg ke KPU Kalsel, Selasa (17/7/2018), Ketua DPW Partai Perindo Kalsel, Syahrani Ambo Oga mengakui ada kendala teknis dengan waktu yang cukup mepet untuk memasukkan 50 bacaleg di 7 daerah pemilihan (dapil) yang ada di Kalsel.
“Dengan waktu yang ditetapkan, kami bisa menargetkan semaksimal mungkin, memang tidak sampai 100 persen. Ya, mendekati 100 persen, karena kami beranggapan dengan masa perbaikan nanti, ada waktu untuk melengkapinya,” ucap Syahrani Ambo Oga, didampingi Sekretaris DPW Partai Perindo Kalsel Mimin, saat menyerahkan berkas pendaftaran bacaleg kepada Ketua KPU Kalsel, Edy Ariansyah.
Dosen senior Uniska Syekh Muhammad Arsyad Albanjary ini mengungkapkan kesulitan yagn dihadapi partainya merupakan bagian dari dinamika politik setiap lima tahun, khususnya dalam penyusunan calon untuk diusung di Pemilu 2019.
“Yang pasti, target Perindo adalah minimal di 13 kabupaten dan kota di Kalsel itu terisi. Dalam seleksi bacaleg ini, kami menitikberatkan pada dengan dedikasi, loyalitas, kualitas dan tidak tercela. Latar belakang para caleg ini diambil dari kombinasi antara akademisi dan pengusaha. Ini semua untuk regenerasi kader di Partai Perindo,” tutur mantan Ketua KPU Provinsi Kalsel ini.
Syahrani menambahkan ke depan, Perindo akan mempersiapkan diri dengan memulai pertemuan bersifat konsolidasi pada 22 Juli 2018 nanti, sekaligus pencerahan kepada bacaleg yang sudah terdaftar.
“Para bacaleg akan kami undang dengan menghadirkan para pakar untuk memberi pencerahan, bagaimana sebaiknya menjadi seorang calon wakil rakyat yang memperjuangkan aspirasi konstituennya,” pungkas Syahrani.(jejakrekam)