Foto : Arpawi
KEPALA SMP Negeri 35 Banjarmasin Aminsyah mengakui dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2018, hanya menerima 64 siswa. Ini mengingat, sekolah yang terletak di Jalan Bawang Merah, Komplek Herlina Perkasa, Sungai Andai, Banjarmasin Utara ini masih kekurangan ruang kelas, sehingga harus disesuaikan dengan kondisi yang ada.
BEGITU mendengar rencana Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin akan membangun dua ruang kelas baru, Aminsyah pun menyambut hangat. Dia bersyukur nantinya pada PPDB 2018, bisa menambah kuota siswa baru yang akan ditampung di SMPN 35 Banjarmasin.
“Rencananya, tahun ini akan dibangun dua ruang kelas baru oleh Pemkot Banjarmasin, makanya kami berani buka kelas baru,” ucap Aminsyah kepada Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin, Faisal Heriyadi bersama rombongan anggota dewan, saat memantau proses PPDB 2018 di SMPN 35 Banjarmasin, Selasa (3/7/2018).
Ia menjelaskan berdasar hasil rapat dewan guru telah menyepakati dibukanya kelas baru ini. Sedangkan untuk menampung siswa baru tahun ajaran 2018-2019, sementara menggunakan ruangan guru dan perpustakaan. “Ini kami lakukan agar bisa mengakomodir siswa baru dari kawasan di sekitar sekolah, sembari menunggu pembangunan dua kelas baru,” kata Aminsyah.
Dengan sistem zonasi PPBD 2018, Aminsyah mengatakan mau tak mau SMPN 35 Banjarmasin harus memprioritaskan kawasan sekitar, terutama di Sungai Andai dan Sungai Jingah. “Kami memanfaatkan dengan nyaman ruang guru dan perpustakaan dipakai untuk ruang belajar,” ujarnya.
Aminsyah mengungkapkan Dinas Pendidikan Banjarmasin telah menjanjikan akan membuatkan ruang kelas baru antara Juli- Agustus 2018. Menurut dia, ruang kelas baru ini selesai diperkirakan sekitar enam bulan. “Kemudian, siswa yang belajar di ruang guru dan perpustakaan ini akan dipindahkan ke ruang kelas baru,” katanya.
“Nah, ini gambaran jadi sampai SMPN 35 hanya menerima dua kelas. Jadi mohon maaf kepada masyarakat Sungai Andai,” ucapnya lagi.
Aminsyah mengaku memaklumi karena keterbatasan anggaran dari Pemkot Banjarmasin. Ia berharap minimal setiap tahunnya dibangunkan dua kelas baru, sehingga calon siswa yang berasal dari kawasan sekolah tahun depan bisa tertampung lima kelas.
“Karena kelas tiga, keluar tiga kelas. Kalau dibangunkan dua ruang kelas di tahun 2019, maka logikanya akan bisa menampung lima kelas. Karena berdasarkan masukan dari kelurahan, pertumbuhan penduduk Sungai Andai ini sekitar 24 ribu jiwa,” katanya.
Masih menurut Aminsyah, dari hitungan persentase, nyatanya anak SD yang selesai belajar kelas 6 itu hanya 10 persen. Ini berarti 2.400 calon siswa dengan daya tampung ini tentu tidak akan terpenuhi.
“Makanya, kami berharap pemerintah untuk daerah Sungai Andai, khususnya di SMPN 35 Banjarmasin bisa diprioritaskan minimal tiap tahun itu dibangun dua ruang kelas baru,” kata Aminsyah.
Pada hari pertama penerimaan, yang mendaftar di SMPN 35 Banjarmasin, dijelaskan Aminsyah pada pilihan pertama itu rasio jumlah pendaftar sebanyak 87 orang. Sedangkan, 15 orang sudah mengembalikan berkas pada Selasa (3/7/2018). Sedangkan jumlah yang diterima hanya 64 orang. “Jadi, hampir 50 persen lebih mendaftar, belum lagi ada limpahan dari PPDB online di sekolah lain yang mendaftar di pilihan pertama,” ungkap Aminsyah.
Dengan begitu, menurut dia, rasio pada tahun lalu, ada 282 siswa berdasarkan catatan pihak sekolah yang tidak tertampung di SMPN 35 Banjarmasin dikarenakan animo masyarakat cukup tinggi.
Mendapat kunjungan dari Komisi IV DPRD Banjarmasin, Amisnyah berharap agar bisa ditindaklanjuti aspirasi sekolahnya. “Apalagi, ada keinginan dari Komisi IV DPRD Banjarmasin di tahun ini akan memprogramkan pembuatan lapangan dan kelas baru. Selama ini, kami memakai lapangan depan sekaligus sempat tempat upacara,” ucap Aminsyah.
Tak ayal, setiap menggelar upacara bendera setiap Senin pagi atau hari-hari peringatan nasional, selalu berkoordinasi dengan masyarakat sekitar karena harus memakai badan jalan untuk 64 siswa baru.(jejakrekam)