DI ERA tahun 2005 hingga 2010, kawasan Jalan Veteran Banjatmasin, sempat menjadi ikon dalam penataan kota. Kawasan Veteran yang dahulunya kumuh, mendadak berubah asri menyusul dibebaskan, hingga disulap menjadi kawasan hijau lengkap dengan trotoar untuk para pejalan kaki.
KINI seiring waktu kawasan ini mulai tidak terawat. Pagar dan trotoarnya banyak yang sudah rusak. Ironisnya lagi, kawasan ini menjadi lahan parkir gratis berbagai jenis kendaraan, termasuk menjadi lapak PKL.
” Tidak percaya saja, melihat kondisi kawasan Veteran kembali kumuh,” ungkap Anang warga Banjarmasin kepada jejakrekam.com, Jumat (27/10/2017).
Dituturkannya, sejak ditatanya kawasan Veteran, menjadi kawasan asri beberapa tahun lalu, memang ada harapan baru di sana. Sebagai warga kota Banjarmasin, tentu berharap kota yang dibangun Sultan Suriansyah ini, semakin indah dan tertata baik sebagai sebuah kota yang sudah berumur 400 tahun lebih.
“Benar kata sebuah pepatah, membangun infrastruktur lengkap dengan taman kotanya itu sangat mudah.Yang sulit itu adalah pekerjaan merawat dan memeliharanya,” ujar Anang.
Untuk itu, dia berharap, Pemerintah Kota Banjarmasin, bisa merawat kawasan Veteran, terutama sarana publik yang ada didana, sehingga bisa dimanfaatkan sesuai fungsinya. Bukan lagi, untuk lahan parkir kendaraan gratis maupun tempat berjualan.
Ia juga meminta kesadaran warga, untuk bersama sama menjaga fasilitas umum, khususnya yang ada di sekitar kawasan Veteran. Sehingga trotoar yang diperuntukan untuk pejalan kaki tidak di manfaatkan untuk lapak berjualan atau pun memarkir kendaraan.
Dengan demikian, beber Anang, ekosistem lingkungan yang sudah dibangun tidak saling bertabrakan. Bagi pengguna jalan bisa memanfaatkan trotoar sesuai fungsinya tanpa terhalang lapak PKl maupun kendaraan yang terparkir di sana.
“Wajah kota yang tertata baik itu bisa dibuktikan dengan terpeliharanya sarana publik yang ada dan bisa dimanfaatkan bagi masyarakat sesuai fungsinya. Dengan demikian, Piala Adipura yang diraih Banjarmasin bisa dipertahankan lagi,” imbuh Anang.(jejakrekam)
Penulis : Muji Setiawan
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Muji Setiawan