SUDAH jatuh tertimpa tangga pula. Ketua Pansus Perda Penyertaan Modal PDAM Bandarmasih di DPRD Banjarmasin, Andi Effendi akhirnya resmi dipecat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai anggota dan pengurus partai. Status tersangka operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disandang Andi Effendi juga berbuah pengusulan pergantian antar waktu (PAW) di DPRD Banjarmasin.
KETUA DPC PKB Kota Banjarmasin Hilyah Aulia menegaskan pemecatan Andi Effendi sebagai anggota sekaligus pengurus sudah diputuskan partai, sehingga otomatis statusnya sebagai anggota DPRD akan segera diganti.
Menurut Hilyah, keputusan DPC PKB Banjarmasin menindaklanjuti status tersangka yang telah resmi disematkan KPK terhadap Andi Effendi, bersama koleganya Ketua DPRD Banjarmasin Iwan Rusmali serta Direktur PDAM Bandarmasih Muslih serta Manager Keuangan PDAM, Trensis.
“Sebagai pengganti antar waktu (PAW) berdasar daerah pemilihan (dapil) Banjarmasin Selatan adalah H Abdul Gafar. Dalam waktu dekat ini, kami akan segera usulkan surat PAW ke DPRD Banjarmasin selanjutnya diteruskan ke KPU untuk menjalankan verifikasi administrasi,” ucap Hilyah Aulia kepada jejakrekam.com, Selasa (26/9/2017).
Menurutnya, sikap yang diambil PKB untuk segera mengisi kekosongan kursi yang ditinggalkan Andi Effendi di Komisi II DPRD Banjarmasin. “Ini juga menjadi peringatan bagi kader PKB agar menjauhi korupsi. Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap kader yang berani berbuat seperti itu,” ucap mantan Sekretaris DPW PKB Kalsel.
Sekadar diketahui, H Abdul Gafar merupakan peraih suara terbesar kedua setelah Andi Effendi. Pengusaha ekspedisi ini juga dikenal sebagai Ketua Dewan Syuro Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Banjarmasin. Sementara Andi Effendi merupakan kader PKB yang dulunya Ketua DPC Partai Bintang Reformasi (PBR) Banajrmasin, hingga pada Pemilu 2014 lalu bergabung ke PKB.(jejakrekam)
Penulis : Didi GS
Editor : Didi GS
Foto : Detik.com