Kondisi Keluarga Maswi Memprihatinkan

0

SEMINGGU terakhir kisah Maswi, bocah berusia 12 tahun yang seorang diri mengurus sang adik Siti Fatimah (10) di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin karena sakit kanker darah, menjadi viral di kalangan nitizen Banua.

Kisah Maswi di-posting oleh Zhasdin Umieyando dalam akun facebook-nya pada tanggal (26/8/2017) lalu tersebut, hingga kini sudah dibagikan sebanyak 2.060 kali, disukai 1.917 nitizen dan dikomentar sebanyak 724.

Dalam postingan tersebut, digambarkan jika Maswi seorang diri menjaga adiknya yang menderita leukimia mulai mencari darah untuk adiknya sendiri tengah malam, makan, hingga menggantikan pampers sang adik.

Dari penelusuran jejakrekam.com di lapangan, kondisi kedua orang tua Maswi sangat memprihatinkan. Selain kondisi ekonomi yang sangat lemah, kondisi mental kedua orang tua Maswi yang tinggal di Desa Bihara, Pasar, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan juga terganggu.

Saat ditemui di rumahnya sang Ibu, Masni (45 tahun) hanya terlihat duduk  termenung dalam rumah miliknya yang berukuran 3×3 meter. Rumah ini baru dibangun kembali secara sedarhana pasca musibah kebakaran bulan Ramadhan lalu.

Saat ditanya kondisi anaknya, Masni tidak merespon dengan baik. Dirinya hanya sekali-sekali mengatakan jika ingin ke rumah sakit menjenguk anaknya, tapi habis itu dirinya kembali duduk termenung seakan tidak terjadi apa-apa. Sedangkan sang ayah, Arbani (50 tahun) tidak berada di rumah.

Terkait isu yang beredar jika kedua orang tua Maswi ini terganggu jiwanya (stres) akibat musibah kebakaran ternyata tidak benar.

Menurut Sakur, salah satu tetangga keluarga Maswi, jika kondisi kedua orang tua Maswi memang sejak dulu sudah dalam kondisi terganggu mentalnya.

“Sejak dulu kondisi mental kedua orang tua Maswi dan adiknya Siti Fatimah memang terganggu, bukan gara-gara musibah kebakaran,” ujar Sakur, Senin (28/8/2017).

Terkait hal sakitnya Siti Fatimah, menurur Sakur, masyarakat sekitar sudah mengetahuinya bahkan sebelumnya masyarakat sekitar juga telah berinisiatif mengantarkan Siti Fatimah ke RSUD Balangan sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin.

Menurut tetangga dekat Maswi ini, sakitnya Siti Fatimah bermula saat anak bungsu dari dua bersauradara ini mengeluh sakit tangan akibat jatuh saat bermain di sekolah dan jatuh di sungai saat mandi. “Beberapa kali saya bawa ke tukang urut saat Fatimah mengeluh sakit tangan, tapi karena tidak sembuh maka kami bawa ke puskesmas namun karena parah lalu dirujuk ke RSUD Balangan,” bebernya.

Setelah dirujuk ke RSUD Balangan, lanjut dia, ternyata sakitnya Fatimah tambah parah dan akhirnya dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin. Saat dirujuk, Fatimah diantar sang ayah Arbani dan kakaknya Maswi dan salah satu kerabatnya.

“Tapi karena kondisi sang ayah yang terganngu mentalnya, maka hanya Maswi yang menunggu sang adik Fatimah di rumah sakit,” bebernya.

Untuk kodisi ekonomi keluarga Maswi ini, menurut Sakur, memang sejak dulu serba kakurangan karena sang ayah hanya bekerja serabutan, ditambah dengan keadaan kedua orang tuanya yang mentalnya juga terganggu.

“selama ini warga sering mengumpulkan sumbangan untuk Maswi baik untuk berobat sang adik maupun kebutuhan hidup sehari-hari,” tegasnya.

Meski tergolong ekonomi lemah, namun semangat belajar Maswi dan sang adik Siti Fatimah tidak kalah dengan anak lain. “Kalau di sekolah Maswi termasuk siswa berprestasi dan rajin, begitu juga adiknya Siti Fatimah,” ujar Kepala SDN Nungka Fatmawati.

Di SDN Nungka inilah, kata Fatmawati, Maswi dan adiknya bersekolah dimana Maswi sekarang sudah kelas enam dan Siti Fatimah kelas dua.

“sejak Siti Fatimah masuk rumah sakit RSUD Balangan akhir bulan Juli lalu, Maswi pun tidak lagi turun sekolah karena menjaga sang adik. Kalau pas dirawat di Balangan kami dewan guru sudah pernah menjenguk, rencana besok akan ke Banjarmasin untuk kembali menjenguk,” pungkasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Sugi

Editor Agus Salim

Foto Sugi

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.