Beras Buyung Dipatenkan Asli Produk Kalsel

0

ADA sebuah kebanggaan bagi warga Bajuin, ketika dikunjungi Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM RI Bidang Politik dan Keamanan, Y Ambeg Paramarta bersama peneliti Balitbangkumham, Harison dan staf, Taufan saat meninjau lokasi penanaman padi buyung di Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Senin (7/8/2017).

DIDAMPINGI Kepala Kanwil Kemenkumham Kalsel, Imam Suyudi, Kepala Divisi Pelayanan Hukum  dan HAM, Unan Pribadi, Kepala Divisi Pemasyarakatan Anas Saeful Anwar, Kabid Pelayanan, Husin Nafarin, Kepala Rutan Pelaihari, HM Kamal bertandang ke Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Holtikultura Kabupaten Tanah Laut. Para rombongan pejabat Kemenkumham ini langsung diterima sekretaris dinas, Fitrianoor, Kabid Tanaman Pangan, Basri, Kasi Produksi Tanaman Pangan Gusti Saiful, Kasi Perbenihan, Denok Aulia, Kasi Perlintang, Rozani Fitri, Pengawas Benih Ilham, dan petani padi buyung Desa Kandangan Lama, Imam Wahyudi.

“Kegiatan ini dalam rangka mendorong target kinerja Kemenkumham yaitu indikasi geografis, di akhir tahun diharapkan ada 33 produk indikasi geografis atau minimal satu daerah satu produk yang terdaftar. Adapun manfaat pendaftaran produk yaitu untuk melindungi produk itu sendiri, produk jadi dikenal masyarakat secara luas sampai keluar negeri dan secara tidak langsung akan meningkatkan taraf hidup petani yang menanam produk tersebut,” ucap Staf Ahli Menkumham Bidang Politik dan Keamanan, Y Ambeg Paramarta, Senin (7/8/2017) pagi di Kantor Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Holtikultura Tanah Laut.

Dalam kesempatan itu, petani padi buyung, Imam Wahyudi mengungkapkan bahwa padi buyung ditanam di dataran tinggi bersama dengan tanaman cabe, sehingga mempunyai rasa dan bau yang khas, “Dalam perawatan juga tanpa menggunakan pestisida. Bahkan, beras puyung ini memiliki khas tersendiri, tak hanya dari tempat tumbuh kembangnya, bentuknya pun lebih tinggi dibandingkan padi biasa,” ucap Imam.

Begitupula, Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Holtikultura Tanah Laut, Basri menjelaskan di Tanah Laut, banyak mempunyai produk indikasi geografis seperti pisang pelembang/tundang (tuntung pandang) yang punya kelebihannya tidak cepat busuk. “Selain itu, ada juga anggrek bulan lebih banyak kuntumnya dan terlihat cantik,” ucapnya.

Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Unan Pribadi mengungkapkan keuntungan dari terdaftarnya indikasi geografis pada suatu di daerah, di mana produknya akan dilindungi sehingga padi buyung atau beras buyung hanya diproduksi atau dikelola daerah yang memiliki hak paten produk indikasi geografisnya. “Tentunya ini akan menjadi keuntungan bagi masyarakat yang menanamnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Kalsel, Imam Suyudi sangat antusias saat berdialog tentang bagaimana penanaman, pemeliharaan dan panen serta berbagai kendala yang dihadapi bersama petani padi buyung di Kantor Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Bajuin.(jejakrekam)

Penulis  : Asyikin

Editor    : Didi G Sanusi

Foto      : Kanwil Kemenkumham Kalsel

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.