AKSES jalan darat merupakan sebuah keniscayaan dalam membuka isolasi suatu daerah, tak hanya terpaku pada moda transportasi sungai. Hal ini yang dialami Desa Bangkuang, Kecamatan Kurau Kuala, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah.
RUAS jalan yang ada belum layak untuk dilewati kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil. Kepala Biro Humas Pemprov Kalsel, Kurnadi mengaku saat mudik ke kampung halaman di Desa Bangkuang, Kecamatan Kurau Kuala sangat merasakan akses jalan darat sangat dibutuhkan warga setempat. “Jalan yang ada itu sudah hancur lebur. Sebab, jalan itu hanya pernah diperbaiki pada 1995 silam,” cerita Kurnadi kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Sabtu (1/7/2017).
Dia mengaku prihatin dengan kondisi warga Bangkuang yang seperti terisolir, meski akses transportasi sungai bisa diakses, namun jalan darat tetap menjadi harapan. “Makanya, kami berharap agar Bupati Barito Selatan bisa memperhatikan aspirasi warga setempat. Sebab, di desa itu sedikitnya ada 1.444 kepala keluarga (KK) yang tinggal dan memang membutuhkan akses jalan darat,” tuturnya.
Kurnadi mengungkapkan jika akses jalan mulus, tentu jarak tempuh akan lebih pendek. Dia bercerita dari akses jalan dari Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur menuju Bangkuang, sepatutnya bisa terakses satu jam. “Namun, faktanya jalan yang rusak itu harus ditempuh mencapai 3 jam lebih. Itu hanya untuk di jalan, belum lagi lainnya,” tuturnya.
Menurut Kurnadi, dengan jarak tempuh perjalanan yang lama, tentu roda perekonomian warga sekitar juga terganggu, otomatis berpengaruh terhadap harga sembako yang naik. “Padahal, Bangkuang itu salah satu daerah sentra produksi ikan untuk wilayah Barito Selatan, bahkan menembus pasar ikan Kalimantan Selatan. Makanya, akses jalan sangat dibutuhkan warga setempat,” tandasnya.(jejakrekam)
Penulis : Asyikin
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Blogger Bangkuang
Pencarian populer:Barito Selatan