NU-Muhammadiyah Berpotensi Sepakat Awal Ramadhan 27 Mei 2017

0

PIMPINAN Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1438 Hijriyah jatuh pada Sabtu (27/5/2017) dalam kalender Masehi. Penetapan ini berdasar hisab hakiki wujudul hilal yang menjadi pedoman ormas Islam tersebut.

DALAM surat edaran yang diterbitkan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah tertanggal 16 Januari 2017, menerangkan awal Ramadhan jatuh pada Sabtu (27/5/2017). Hal ini berdasar ijtimak jelang Ramadhan 1438 H terjadi pada hari Jumat (26/5/2017) pukul 02:46:53 WIB, dengan ketinggian bulan saat terbenam matahari di Yogyakarta sudah mencapai kurang lebih 822”. Sedangkan, 1 Syawal 1438 H juga diputuskan PP Muhammadiyah jatuh pada Ahad (25/6/2017) mendatang.

Dikutip dari detik.com, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menegaskan bahwa 1 Ramadhan 1438 jatuh pada Sabtu Pahing, 27 Mei 2017 Masehi. “Penetapan ini dilakukan berdasar hisab hakiki wujudul hilal, yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Sedangkan, 1 Syawal jatuh pada 25 Juni 2017 jatuh hari Ahad Legi, 25 Juni 2017 Masehi,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Selatan, Ahmad Syaihu mengungkapkan berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang diterapkan Muhammadiyah, diprediksi bisa dipastikan 1 Ramadhan 1438 H memang jatuh pada hari Sabtu (27/5/2017) mendatang.

“Jika mengukur ketinggian hilal saat matahari terbenam pada Jumat (26/5/2017) , bulan sudah berada di atas ufuk. Jadi, saat rukyatul hilal yang digunakan NU, maka di beberapa daerah bisa dipastikan akan melihat bulan sabit itu,” kata Syaihu kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Selasa (23/5/2017).

Dosen UIN Antasari Banjarmasin ini menegaskan NU juga sepakat dengan perhitungan hilal yang diterapkan Muhammadiyah, sehingga hampir bisa pastikan awal Ramadhan 1438 H akan bersamaan. Menurut Syaihu, meski begitu untuk memastikan tetap dilakukan kegiatan untuk memantau terbitnya bulan sabit tanda awal Ramadhan pada akhir Sya’ban 1438 Hijriyah.

“Pada Jumat (26/5/2017) nanti, kami bersama Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan tetap melakukan kegiatan rukyatul hilal di atas gedung Bank Kalsel. Hal ini hanya untuk memastikan berakhirnya bulan Sya’ban yang pada tanggal 29, dan menyambut datangnya awal Ramadhan 1438 H,” kata Humas UIN Antasari Banjarmasin ini.

Ia menjelaskan berdasar informasi hilal kalender UIN Antasari 2017, yang mencapai 8 derajat telah memenuhi kriteria imkanurrurkyah, sehingga awal Ramadhan di Indonesia potensial jatuh pada hari yang bersamaan, yakni Sabtu 27 Mei 2017. Meski begitu, menurut Syaihu, NU Kalimantan Selatan tetap menyerahkan hasil pengamatan bulan sabit itu kepada pemerintah, khususnya Kementerian Agama yang akan memutuskan awal Ramadhan 1438 dalam sidang isbat di Jakarta.

“Jadi, keputusan itu tetap menunggu apa yang ditetapkan pemerintah. Namun, kepastian awal Ramadhan 1438 H antara kedua ormas Islam baik NU maupun Muhammadiyah sangat besar sama dimulai pada Sabtu, 27 Mei 2017 nanti,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis      :  Didi G Sanusi

Editor        :   Didi G Sanusi

Foto           :  Kemenag Kalsel

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.