PREDIKAT Piala Adipura yang termasuk itemnya mengatur pengelolaan sampah yang diraih Pemkot Banjarmasin, terancam bakal tercoreng. Faktanya, tumpukan sampah yang terangkat di banyak tempat, salah satunya di kawasan Pasar Sudimampir Raya.
“SUDAH lebih dari lima hari sampah ini dibiarkan dan tak diambil petugas kebersihan. Kami juga heran dengan kinerja instansi pemerintah kota, khususnya Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarmasin, mungkin sekarang sudah berganti namanya,” ujar karyawan Toko Sepatu Merak Mas, H Amir kepada jejakrekam.com, di Banjarmasin, Jumat (19/5/2017).
Ia mengungkapkan setoran retribusi sampah yang terus ditagih tiap bulan dalam rekening air leding PDAM, ditambah retribusi kebersihan itu, sudah sepatutnya sebanding dengan hak yang diperoleh warga kota. “Anehnya, sampah yang ada saja tidak diangkut. Padahal, kawasan Pasar Sudimampir ini berada di pusat kota, dan banyak dikunjungi warga, bukan hanya dari Banjarmasin bahkan dari luar juga ada,” tutur H Amir.
Kotornya kawasan Pasar Sudimampir yang membuat para penghuni, pedagang dan pengunjung merasa risih juga disuarakan Anang. Pedagang kaki lima ini menilai sepertinya sampah yang ada itu sengaja dibiarkan tak terangkut, hingga mengeluarkan bau tak sedap. “Apakah para petugas kebersihan itu tak digaji atau belum dibayar honornya? Kami sebetulnya juga sadar dengan membayar retribusi tiap bulan, tapi kalau kondisinya seperti ini, patut dipertanyakan apa yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Daerah Banjarmasin itu,” kata Anang.(jejakrekam)
Penulis : Sirajuddin
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Sirajuddin