IPM Kalimantan Tengah Masih di Bawah Rata-Rata Nasional

0

ANGKA indeks pembangunan manusia (IPM)  Kalimantan Tengah pada 2015sebesar 68,63 memang masih berada di bawah rata-rata nasional mencapai 69,55. Imbasnya, untuk angka partisipasi sekolah,  pendidikan menengah dan tinggi, Bumi Tambun Bungai ini juga masih di bawah angka rata-rata nasional.

“UNTUK angka lama bersekolah di Kalteng masih 7,6 tahun. Ini berarti belum sampai tingkat kelas 8 atau 2 SMP. Artinya, baru kelas 1 SMP sudah banyak yang drop out (DO). Itu adalah rata-rata pendidikan penduduk di Kalteng. Kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kalteng, harus menjadi perhatian bersama,” kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) Kalimantan Tengah, Endang Murniati, di Palangkaraya, Sabtu (18/3/2017).

Hal itu diungkapkan Endang Murniati, dalam kegiatan pembukaan Perkemahan Bakti Daerah Satuan Karya Pramuka Kencana, yang diikuti 100 orang, selama satu hari sejak 18-19 Maret 2017 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pramuka Kalimantan Tengah, Jalan KS Tubun, Palangkaraya.

Kegiatan tersebut, selain untuk mempererat silaturahmi antara anggota,juga dengan anggota dari gugus lain, serta memperkenalkan krida-krida yang ada di saka kencana yakni krida kependudukan, keluarga berencana, kesehatan reproduksi, generasi berencana serta advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE).

“Jadi, ini upaya untuk menyosialisasikan program kependudukan gerakan keluarga berencana melalui Gerakan Pramuka. Apalagi, saat ini remaja sebagai tonggak pembangunan masa depan Indonesia, berada dalam kondisi yang memprihatinkan,”ujarnya.

Dijelaskan Murniati, awal pembentukan Saka Kencana pada 1985, hanya ada 4 krida, sedangkan krida advokasi dan KIE baru dimasukan pada 2016, agar generasi muda melalui pramuka mengetahui, program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Jadi, beber dia, sejak 1985, Gerakan Pramuka membentuk satuan karya pramuka keluarga berencana atau Saka Kencana, yang merupakan wahana dan sarana pembentukan sikap dan perubahan prilaku, penyebarluasan visi misi BKKBN.

“Mungkin masyarakat baru tahu, KB itu mengenai kontrasepsi. Untuk itu, kami melakukan sosialisasi melalui Pramuka, agar masyarakat tahu program KKBPK. Kita juga ada program genre untuk remaja. Permasalahan yang dihadapi generasi muda salah satunya karena penyalahgunaan napza,”ucapnya.

Melalui Gerakan Pramuka, Endang Murniati mengatakan  sebagai pendidikan luar sekolah, yang berperan dalam pembangunan nasional dan penyebarluasan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Sementara itu, Sekretaris Kwartir Daerah (Kwarda) Kalimantan Tengah, Bambang Mantikei menyambut baik kegiatan tersebut, sehingga memberi kesempatan bagi Pandega untuk mendalami keterampilan dan pengetahuan terkait kependudukan.

Begitu juga, beber dia, dengan adanya program generasi berencana (genre) dinilai sangat cocok untuk para remaja, untuk menambah pengetahuan dalam bidang kependudukan. “Kwartir daerah sangat menyambut baik dan memberi apresiasi kepada pengurus daerah Saka Kencana Kalteng yang telah memfasilitasi dan menyelenggrakan kegiatan ini. Harapan kami adik-adik peserta mendapat tambahan pengetahuan di bidang kependudukan dan pembangunan keluarga,” pungkas Bambang Mantikei.(jejakrekam)

Penulis  : Tivarianthy

Editor    : Didi GS

Foto       : Tivarianthy

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.