Arus Pasokan Sembako Tak Dibatasi, Beras dan Sembako di Kalsel Aman

0

KENDATI dalam kondisi pembatasan aktivitas karena dampak Covid-19, namun khusus arus keluar masuk pasokan sembako tidak dibatasi. Sehingga kebutuhan sembako di Provinsi Kalimantan Selatan aman.

BEGITU pula untuk ketersedian beras. Sampai kini masih sangat aman, diperkirakan mampu bertahan hingga lebih enam bulan kedepan. 

BACA: Belum Dapat Bansos, Pekerja Informal Minta DPRD Kalsel Perjuangkan Aspirasi

“Untuk ketersedian beras, Kalsel tidak ada masalah. Sebab, secara kontinu saat ini petani sudah ada yang mulai menanam dan juga ada yang panen. Jadi persediaan beras aman,” ujar Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo, Jumat (8/5/2020).

Begitu juga lanjut dia, untuk stok gula, saat ini ada sekitar 500 ton dan akan ditambah lagi sektar 1000 ton, dengan harga yang sudah mulai stabil yaitu dikisaran Rp 18.000 hingga 20.000 ditingkat pengecer.

Sementara, untuk bahan pokok seperti bawang merah, Kalsel mendatangkan bawang dari Temanggung, karena daerah tersebut sedang kelebihan stok.

Namun begitu, Komisi II DPRD Kalsel, tetap akan melakukan pengawalan dan memastikan agar kebutuhan dan ketersedian sembako tetap aman. Hingga saat pemulihan pasca pandemi corona yang membuat semua organ kehidupan cukup dibuat porakporanda.

“Kita harus mewaspadai pasca covid nanti. Sebab untuk memulihkan kondisi ekonomi kita sangat berat,” tegas Imam Suprastowo.

BACA JUGA: DPRD Kalsel Akan Langsung Monitor Penanganan Covid-19 Dan Pastikan Stimulus Bantuan

Karena itu, jangan sampai saat melakukan pemulihan, justru kondisi ketahanan pangan kita melemah. Jika itu terjadi maka akan sangat membahayakan.

Komisi II menilai, yang berkompeten di sektor pangan Kalsel yaitu Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Tanaman dan Hortikultura serta Dinas Perkebunan dan Peternakan. Hanya saja keadaannya ditopang anggaran sebesar 2 persen dari total APBD. Kemudian sudah mengalami  pemotongan 30 persen dan bahkan ada rencana hingga 50 persen. 

“Jadi Komisi II ini memikirkan pasca covid nanti. Sebab ini menyangkut sektor pangan dan nyawa orang banyak. Jadi kita benar-benar backup soal ini,” pungkas Imam Suprastowo.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.