KEAKRABAN terasa ketika anggota Komisi I DPR RI bertemu dengan calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, dalam sarapan pagi bersama di rumah dinasnya di Jalan Rajawali, Kompleks Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Kamis (7/12/2017), dimulai pukul 07.30-10.WIB.
MENU nasi liwet, lontong sayur, sop Sidoarjo dan berbagai jenis pudding dinikmati bersama Kepal Staf Angkatan Udara (KSAU) yang menjadi calon pengganti Panglima TNI Gatot Nurmantyo, bersama Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin serta koleganya, Bambang Wuryanto, Syaifullah Tamliha, Arwani Thomafi, Meutya Hafidz, Ida Fauziah, hingga Bobby Rizaldi.
“Kami hanya silaturahmi, tak ada obrolan serius. Biasa saja, Komisi I DPR RI bertemu mitra, termasuk lebih mengenal jauh sosok calon Panglima TNI,” ucap anggota Komisi I DPR RI, Syaifullah Tamliha bercerita, usai sarapan pagi bersama Marsekal Hadi Tjahjanto kepada jejakrekam.com, Kamis (7/12/2017).
Pertemuan Hadi Tjahjanto dengan para wakil rakyat Senayan Jakarta ini pun, juga dilanjutkan dengan perkenalan keluarga besar sang marsekal. Selanjutnya, Komisi I DPR RI pun meninggalkan kediaman Hadi. Mereka pun melanjutkan rapat paripurna untuk mengesahkan Marsekal Hadi yang telah mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and propertest), karena mayoritas fraksi di DPR RI mengesahkannya sebagai Panglima TNI.
Seusai rapat paripurna DPR RI, hasilnya disampaikan kepada Presiden Joko Widodo, hingga nantinya menerbitkan keputusan presiden (keppres) sebagai Panglima TNI, pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan pensiun pada Maret 2018.
“Komisi I DPR RI telah menyetujui pemberhentian dengan hormat Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Selanjutnya, kami memberi persetujuan pengangkatan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI. Dengan mengobrol santai saat di kediaman Marsekal Hadi, tentu kami bisa mengenal yang bersangkutan dengan baik,” ujar Syaifullah Tamliha.(jejakrekam)
Penulis : Didi GS
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Kumparan.com