Hari Pertama PKL Anang Adenansi Pindah, Tak Semua Pedagang Yang Mau

0

SUDAH pindah, situasi depan eks Bank Panin, Jalan Anang Adenansi kini tampak kosong dari aktivitas pedagang kaki lima (PKL) yang biasanya berjejer.

PARA pedagang telah berpindah ke lokasi baru. Yakni di kawasan samping lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kamboja.

Hal tersebut menyusul setelah keluarnya Surat Peringatan (SP) ke 3, dari Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin yang meminta para pedagang angkat kaki dari kawasan trotoar yang baru saja rampung direnovasi.

BACA: Hilangkan Kesan Kumuh, Kadin Banjarmasin Akan Tata PKL Kawasan Kamboja Jadi Lebih Rapi

Namun, tak semuanya terlihat pindah. Tercatat hanya ada 10 pedagang yang menempati lokasi itu. Padahal total PKL yang ada berjumlah 34 pedagang. “Tidak semuanya mau pindah,” ucap Usuf, Ketua Paguyuban PKL Eks Bank Panin, saat ditemui, Kamis (4/1/2023).

Ia membeberkan, suasana hari pertama berjualan di lokasi baru. Kesimpulannya kacau. Terutama dari segi penataan pedagang. “Kami tidak bisa mengatur posisi mereka. Misalnya yang jualan pukis bersebelahan dengan pukis. Lalu yang berjualan Terang Bulan juga berdampingan,” ungkapnya.

“Listrik juga belum tersedia. Lalu ranting-ranting pohon menjorok membahayakan pedagang. Belum lagi pembeli dikenakan parkir,” sambungnya.

Lebih jauh, Ia menyampaikan, dengan suasana seperti ini, pedagang mengeluhkan sepi pembeli. “Kalau seperti ini, bagaimana buat modal jualan besok. Maukah Pemkot bertanggung jawab? Beri kami modal misalnya,” jelasnya.

BACA JUGA: Ada Udang di Balik Batu dalam Rencana Penertiban PKL Jalan Anang Adenansi?

Dirinya pun sempat menghubungi lurah setempat, untuk mempertanyakan dan meminta pertanggung jawaban. Namun tidak digubris. “Dulu kata pak lurah di sini rame, tapi mana buktinya? Pokoknya saya menentang dengan pa lurah dimana buktinya,” cecarnya.

Ia pun lantas membandingkan kondisi ini dengan PKL di lokasi lain, yang terkesan dibiarkan oleh Pemerintah.

Misalnya yang ada di depan Puskesmas Cempaka dan depan Balai Kota Banjarmasin. “Mereka berjualan di atas trotoar tidak ditertibkan. Kami yang sudah puluhan tahun malah dipindah,” tuturnya.

“Pemerintah jangan tebang pilih lah, karena kami juga sama-sama cari makan untuk keluarga,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.