Foto : Akhmad Faisal
KEPALA Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, Anwar Ziady berharap kepada para himpunan pedagang sapi dan unggas di Banjarmasin dapat ikut mensukseskan Pemilu di Tahun 2019.
SALAH satu caranya, adalah dengan berupaya menjaga kestabilan harga daging dan unggas serta tidak mudah terpancing dengan berbagai isu hoax dan sara untuk membuat suasana Pemilu 2019 menjadi tidak kondusif sebagaimana kini banyak bertebaran di media sosial.
BACA: Jelang Pemilu 2019, Stok LPG Bersubsidi Dipastikan Aman
Hal tersebut diungkapkannya disela kegiatan yang bertema Sosialisasi Peran Serta Perhimpunan Pedagang Sapi dan Unggas dalam menjaga stabilitas harga daging dan mengantisipasi berita hoax dan ujaran kebencian guna mewujudkan Pemilu 2019 yang sejuk, aman dan damai di Banjarmasin, Rabu (20/3/2019), di Aula Kantor UPT Rumah Potong Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin.
“Memang untuk saat ini ada kenaikan permintaan daging segar sekitar 10 persen dipasaran. Hal ini terjadi karena menjelang Pemilu 2019, namun permintaan ini masih terbilang wajar, dan kami akan terus pantau harganya dalam upaya dukungan kami untuk mewujudkan pemilu yang aman,” ujarnya.
Kalaupun memang ada kenaikan permintaan, ia juga memastikan pasokan masih mencukupi dan untuk harga kemungkinan tidak akan berpengaruh dipasaran. “Perhari ini harga daging masih normal, karena untuk stok permintaan masih terus bisa dipenuhi, kalaupun ada kenaikan tidak terlalu signifikan,” tambahnya.
BACA JUGA: Target Swasembada Daging, Populasi Sapi Ternak Makin Meningkat
Sementara itu salah satu perwakilan pedagang sapi di Kantor UPT rumah potong hewan H Syahri mengatakan, bahwa mereka sangat mendukung terwujudnya pemilu yang aman dan damai, dengan menjamin pasokan daging sapi bisa tercukupi di masyarakat
“Kami beserta para pedagang lainnya sangat mendukung lancarnya pelaksanaan Pemilu 2019 nanti, dan kami pastikan tidak akan ada perubahan harga dipasaran, sampai saat ini harga daging segar dijual paling mahal Rp 125.000 perkilo,” imbuhnya.(jejakrekam)