Foto : Dokumentasi
INTENSITAS kebakaran di Banjarmasin sangat tinggi. Terbukti, di kawasan Sungai Andai, tepatnya di Komplek Herlina Perkasa sudah tercatat tiga kali diamuk si jago merah. Ini belum lagi, kawasan padat penduduk yang sangat rawan kebakaran.
TAK terhitung lagi total kerugian yang ditanggung warga, termasuk korban yang tewas akibat musibah kebakaran. Hingga kini, Banjarmasin merupakan salah satu kota terbanyak yang memiliki armada pemadam kebakaran, khususnya yang dikelola swadaya oleh masyarakat.
Dari data Pemkot Banjarmasin, tercatat sedikitnya ada 450 unit armada pemadam kebakaran yang tergabung dalam Balakar 654 Banjarmasin.
“Ya, memang dalam beberapa bulan belakangan ini, musibah kebakaran sangat sering terjadi di Banjarmasin. Makanya, kami meminta hasil penyelidikan dari aparat kepolisian sebagai acuan dalam menentukan kebijakan ke depan,” kata Wakil Walikota Banjarmasin Hermansyah, usai menutup lomba ketangkasan antar BPK se-Banjarmasin di Lapangan Sepakbola Kayutangi, Minggu (14/10/2018).
Menurut Hermansyah, dari hasil penyelidikan pihak kepolisian, kebanyakan kebakaran dipicu akibat arus listrik hubungan pendek atau konsleting.
“Kami akan berencana mengganti kabel listrik yang rawan terbakar. Terutama, jaringan listrik untuk penerangan jalan umum (PJU). Termasuk, warga tentu harus menggunakan kabel listrik yang standar dan aman,” kata Hermansyah.
Dalam waktu dekat, mantan anggota DPRD Kalsel ini berjanji akan segera memanggil PLN untuk duduk bersama memecahkan masalah tingginya intensitas kebakaran di Banjarmasin.
“Sebab, salah satu penyebab kebakaran adalah aliran listrik. Terutama lagi, saat listrik padam, potensi kebakaran sangat tinggi terjadi. Jadi, PLN juga harus diminta tanggungjawabnya,” imbuhnya.(jejakrekam)