Sudah Menasional, Pengrajin Anyaman Rotan Gunung Purei Akan Dibina

0

KERAJINAN anyaman rotan asal Kabupaten Barito Utara, merupakan kualitas terbaik dan sangat digemari konsumen hingga saat ini. Seperti halnya anyaman rambat,  tas dan aksesoris lainnya. 

BAHKAN,  hasil anyaman rotan tersebut sudah beberapa kali dipamerkan,  bukan saja provinsi tetapi juga tingkat nasional. Dan mendapat respon baik dari kalangan masyarakat.

Saat ini anyaman rotan asal Kabupaten Barito Utara, berasal dari Kecamatan Gunung Purei, yang mana daerahnya berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, dan hutannya juga ditumbuhi anea ragam hayati dan tentu saja pohon rotan milik masyarakat sekitar.

Kepala KPHP Barito Hulu Unit V,Rudi Candra Utama, Kamis (24/05/18) mengatakan,  pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap pengrajin anyaman rotan Desa Tambaba,  Kecamatan Gunung Purei. Kegiatan pembinaan akan mulai dilaksanakan pada 6 Juni 2018.

Menurutnya, pembinaan terhadap pengrajin anyaman rotan yang akan dilakukan menitik beratkan pada cara pengembangan pohon rotan agar tetap terjaga kelestariannya karena untuk pemeliharaan rotan diperlukan tanaman penyangga yaitu pohon kayu berbagai jenis.

Oleh karena itu, sebut Rudy,  dengan warga menanam rotan, secara otomatis mereka juga memelihara kelestarian hutan di wilayah masing masing. Karenanya para warga nantinya diberikan bimbingan bagaimana cara menanam rotan yang baik,  serta menjadikan hutan disekitarnya juga tetap hijau.

“Kalau mereka memelihara rotan maka bisa dipastikan hutan disekitarnya dapat terjaga dengan baik dan terpelihara. Karena rotan hidup berdampingan dengan pohon kayu. Inilah pada umumnya di daerah Barut,” kata Rudi.

Saat ini tambahnya,  hasil untuk penghasil rotan,  Gunung Purei memang diakui keberadaannya sangat banyak,  sehingga juga ada penghasil anyaman. Oleh sebab itu,  dengan dilakukan pembinaan,  maka warga dapat pengalaman baru mengenai pemeliharaan agar bisa bertahan hingga puluhan tahun kedepan. Demikian juga dengan hutan disekelilingnya. “Maksud dan tujuan pembinaan ini tidak lain agar hasil hutan seperti rotan dan kayu bisa diwariskan pada generasi mendatang,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Syarbani
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.