TERSERET pusaran kasus operasi tangkap tangan (OTT) dalam dugaan suap peraturan daerah penyertaan modal Pemkot Banjarmasin ke PDAM Bandarmasih, usai Ketua DPRD Iwan Rusmali dan ketua pansus, Andi Effendi ditetapkan sebagai tersangka, kini para wakil rakyat satu per satu harus menghadapi kasus yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
LANTAS seperti apa suasana DPRD Banjarmasin? Ini setelah, hampir seluruh anggota DPRD secara bergantian dicecar tim penyidik KPK di Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan. Selama dua hari, secara maraton 26 wakil rakyat yang tergabung Pansus Perda Penyertaan Modal Pemkot Banjarmasin ke PDAM Bandarmasih senilai Rp 1 triliun itu, harus menjalani proses pemeriksaan sebagai saksi.
Pantauan jejakrekam.com di Gedung DPRD Banjarmasin, Jalan Lambung Mangkurat, Selasa (3/10/2019), tampak seperti biasa. Meskipun, banyak kursi kosong yang terlihat dalam rapat badan anggaran bersama pejabat Pemkot Banjarmasin. Tampak terlihat di ruang paripurna, Plt Ketua DPRD Banjarmasin H Budi Wijaya memimpin rapat tertutup tersebut.
“Aktivis dewan sejak Senin (2/10/2017) sampai Selasa (3/10/2017), ya seperti biasa. Aktivitas yang berlangsung sesuai agenda di DPRD Banjarmasin. Buktinya, kemarin digelar rapat pansus dan sekarang rapat anggaran,” ucap Sekretaris DPRD Banjarmasin, Faturrahman kepada jejakrekam.com, Selasa (3/10/2017).
Meski berlangsung seperti biasa, tetap saja rapat anggaran itu tampak sepi. Jika dihitung dengan jari, tampak hanya ada 11 anggota DPRD Banjarmasin yang hadir, plus ada beberapa pejabat dari Pemkot Banjarmasin.
Proses pemeriksaan terkait dengan kasus OTT KPK, Plt Ketua DPRD Banjarmasin H Budi Wijaya pun menegaskan tak menganggu ritme kerja di gedung dewan. Meskipun Budi tak menampik dengan ketiadaan ketua DPRD, cukup berpengaruh. “Ya, biasalah. Kami tetap menjalankan agenda rapat dan pembahasan sesuai keputusan badan musyawarah (banmus) DPRD Banjarmasin,” kata legislator PKB ini.(jejakrekam)
Penulis : Asyikin
Editor : Didi GS
Foto : Asyikin