15 Tukang Bor Raih Sertifikasi Keterampilan LPJK

0

WAKIL Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi (LPJKP) Kalsel H Wijaya Kusuma Prawirakarsa menyebutkan, 15 tenaga tukang bor berpengalaman yang belum memiliki sertifikasi dan kompetensi, kini telah diuji oleh tim asesor LPJKP Kalsel.

WIJAYA mengungkapkan 15 tukang bor yang telah diuji selama dua hari itu, merupakan inisiasi Dinas Lingkungan Hidup (LH) dan Perumahan Pemukiman Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).”Mereka telah memenuhi syarat setelah dilakukan uji komptensi. Ini layak untuk diapresiasi. Kami ingin seluruh tukang di Kalsel memiliki kompetensi dengan sertifikat dari LPJKP Kalsel,” ujar Jaya, sapaan akrabnya kepada jejakrekam.com, Senin (2/10/2017).

Senada itu, Tim Asesor LPJKP Kalsel Nanda Febriyan Pratama mengungkapkan, tenaga tukang tidak kesulitan saat diuji kompetensi. “Mereka sudah berpengalaman secara konvensional. Namun dengan pengujian, mereka kami bekali keterampilan alat-alat modern, dan mereka mampu untuk bekerja dimana saja setelah mendapat sertifikasi dari LPJKP Kalsel,” bebernya.

Untuk itu, alumni planologi Bandung ini berkeinginan kabupaten/kota yang lain di Kalsel, dapat mengikuti langkap Kabupaten Hulu Sungai Utara.”Saya kira daerah lain dapat melakukan sertifikasi berbagai project tenaga di lapangan, seperti konstruksi, bor, tukang kayu, dan lainnya. Kami siap untuk bekerjasama,” tutur DIrektur Utama PT Techtama Karya ini.

Ia menilai, proyek “serbu” yang digagas LPJKP Kalsel untuk mencipatakan tenaga kerja terampil, dengan mendapatkan sertifikasi harus diacung jempol. “Memang LPJKP Kalsel sebagai koordinasi dan pembinaan dapat maksimal merangkul kalangan pemerintah dan swasta untuk menelorkan tenaga tukang terampil dan bersumberdaya terukur,” katanya.

Di HSU, sambung Nanda, khusus pengeboran atau sumur bor yakni daerah yang terjangkau dengan PDAM, sehingga dengan serifikasi bisa menjamin kualitas pekerjaan. Awalnya, dari Dinas Perkim  Kabupaten HSUkerjasama LPJK dengan tenaga tukang sebagai tenaga terampil. “Tukang bor diberikan uji kompetensi sekitar 15 orang. Mereka tukang berpengalaman, namun belum bersertifikasi, sehingga diberikan teknologi dengan sumber air yang lebih dalam,” imbuh Nanda. (jejakrekam)

Penulis : The Economics
Editor    : Afdi Achmad
Foto      : Istimewa

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.