Tangani Drainase Antasari, Walikota Banjarmasin Langsung Perintahkan 4 Pejabat

0

SISTEM drainase yang buruk dengan sampah menumpuk dan berbau busuk di kawasan Jalan Pangeran Antasari, langsung menggerakkan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina. Tak tanggung-tanggung, mantan anggota DPRD Kalsel asal FPKS ini langsung memboyong para pejabatnya untuk memeriksa kondisi drainase di depan Pasar Sentra Antasari Banjarmasin, Rabu (3/5/2017).

KEDATANGAN Walikota Ibnu Sina yang kompak berseragam putih dengan anak buahnya, seperti Asisten II Bidang Pemerintahan Hamdi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Gusti Ridwan Sofyani,  Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah, H Mukhyar, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Khairil Anwar hingga Direktur PD Pengolahan Air Limbah (PAL) Banjarmasin, H Rahmatullah, mengecek satu per satu drainase yang tersumbat dan berbau, serta menganga yang berada di pusat kota itu.

“Kondisi drainase di depan Pasar Sentra Antasari ini sudah teramat parah. Makanya, penanganan limbah pasar ini harus segera secepatnya diatasi,” kata Ibnu Sina, yang langsung memerintahkan empat instansi untuk berkoordinasi dan bekerja cepat mengatasi sumber bau yang menyengat di ruas Jalan Pangeran Antasari tersebut.

Mantan Ketua DPW PKS Kalsel ini pun langsung memerintahkan agar pengelolaan limbah di kawasan Pasar Sentra Antasari yang menimbulkan bau tak sedap itu, benar-benar ditangani serius oleh instansi terkait. “Limbah dari Pasar Sentra Antasari ini mencemari drainase. Bahkan, akibat kurang berfungsi akhirnya sampah menumpuk, bahkan ada kabel yang seharusnya ditanam juga ditemukan di drainase ini,” cetus Ibnu Sina.

Ia menginstruksikan agar segera dilakukan pengerukan sampah yang berada di saluran drainase itu diangkat secara manual. Ini mengingat kondisi drainase yang sempat, tak memungkinkan mendatangkan alat berat, apalagi berada di tengah kota dan arus lalu lintas yang cukup padat di depan Pasar Sentra Antasari. “Termasuk, kabel yang seharusnya ditanam itu segera dirapikan,” cetusnya.

Ibnu Sina pun mengaku akan menggerakkan mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot air sehingga air yang mengalir drainase menjadi lancar. “Ke depan, sudah seharusnya kita memikirkan untuk membeli alat penyedot saluran drainase,” ucapnya.

Mengenai status pengelolaan Pasar Sentra Antasari, Ibnu Sina mengakui kendala utama yang dihadapi adalah karena status pasar yang dibangun PT Giri Jaladhi Wana (GJW) itu masih dalam sengketa hukum. “Jadi, sulit bagi Pemkot Banjarmasin untuk mengambilalih pasar ini,” katanya.

Untuk mengatasi drainase yang mampet seperti di kawasan Pasar Sentra Antasari, Dinas PUPR Kota Banjarmasin sudah mengusulkan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar  dalam APBD Perubahan 2017 mendatang.  “Sedangkan, PD PAL harus segera menangani limbah pasar ini. Pipa PD PAL yang ada di sekitar kawasan Pasar Sentra Antasari harus dikoneksikan langsung. Sedangkan, masalah pembayaran tarif bisa ditangani Disperindag, tentunya harus sesuai peraturan,” kata Ibnu Sina lagi.

Menariknya, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor pernah meninjau harga bahan pokok di Pasar Sentra Antasari yang merupakan pasar induk sembako di Banjarmasin, bersama jajaran Kementerian Perdagangan RI. Satu kata yang muncul dari orang nomor satu di Pemprov Kalsel serta pejabat pusat adalah kotornya pasar yang dulu dibangun megah dengan dana puluhan hingga ratusan miliar itu. “Sudah sepatutnya, Pasar Sentra Antasari ini dikelola dengan benar. Sebab, posisinya tepat berada di pusat Kota Banjarmasin,” tandas H Sahbirin Noor, ketika itu.(jejakrekam)

Penulis  : Ahmad Husaini

Editor    : Didi G Sanusi

Foto      : Ahmad Husaini

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.