MARAKNYA peredaran dan penyalahgunaan narkoba, membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) bergerak. Wadah para ulama dan cendikiawan muslim segera membentuk Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Anar) di wilayah Kabupaten Barsel sebagai bentuk tanggungjawab terhadap upaya penyelamatan generasi muda.
KETUA MUI Barito Selatan, KH Hamdani Masturi mnejelaskan Ganas Anar ini merupakan tindaklanjuti dari surat edaran MUI Pusat yang turun ke provinsi dan diteruskan ke kabupaten dan kota. “Gerakan ini bukan berarti mendahului atau mengambil alih tugas BNN dan BNK dan kepolisian. Tapi, secara organisasi, kami ingin bersinergi dan menjalin kemitraan dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba,” ujar Hamdani, di sela rapat pleno dan silaturahmi pengurus MUI Barsel di Buntok, Sabtu (16/4/2017).
Ia menegaskan Ganas Anar ini tak mengutamakan tindakan representif seperti menangkap para pengguna narkoba, namun lebih difokuskan pada pencegahan agar korban penyalahgunaan zat dan obat terlarang itu tak membesar. “Sebab, masyarakat sangat rawan menjadi sasaran para bandar. Semoga, keberadaan Ganas Anar ini bermanfaat dalam meminalisir peredaran narkoba di generasi muda,” cetus Hamdani.
Dia memastikan selambat-lambatnya pada 20 April 2017 mendatang, sudah terbentuk organisasi sayap MUI Barito Selatan ini, sehingga bisa secepatnya berkoordinasi dengan jajaran Polres dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Barito Selatan.(jejakrekam)
Penulis : Didgo
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Digdo