Bantah Ada Silang Pendapat, Kadis PUPR Tegaskan Proyek Jembatan Cemara Ujung-Sungai Andai Realisasi Tahun Ini

0

PEMERINTAH Kota Banjarmasin kembali bersilang pendapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin. Kali ini soal pembangunan Jembatan Gantung Cemara Ujung-Sungai Andai.

BELAKANGAN diketahui, Dewan Kota meminta Pemkot untuk mengkaji ulang kembali untuk membangun jembatan tersebut. Permintaan melakukan kaji ulang itupun disampaikan ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III DPRD Banjarmasin dan Dinas PUPR beberapa waktu lalu.

Adapun alasan silang pendapat ini karena pihak DPRD Banjarmasin menginginkan jembatan dibuat menjadi permanen, agar jembatan tidak hanya dilintasi oleh pejalan kaki dan pengguna roda dua saja.

Oleh karena itu, DPRD Banjarmasin pun meminta pemkot untuk meninjau ulang rencana pembangunan jembatan tersebut.

BACA: Jembatan Gantung Pengurai Kemacetan Sungai Andai

Menanggapi hal ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin pun membantah bahwasanya adanya penolakan dari Komisi III DPRD Banjarmasin, terkait proyek pembangunan Jembatan Gantung Cemara Ujung-Sungai Andai.

Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah mengatakan, bahwa apa yang terjadi sebenarnya bukanlah penolakan. Melainkan hanya penyamaan persepsi dan tujuan pembangunan.

“Bukan ditolak. Beberapa waktu tadi kami dipanggil untuk melakukan RDP bersama komisi III, mendiskusikan proyek itu,” ujar Suri, Senin (20/5/2024).

Persoalan ini pun dikatakannya, hanya karena pihak dewan masih belum mengetahui secara detail apa saja yang akan dikerjakan pada proyek tersebut. “Makanya wajar ada pertanyaan-pertanyaan,” tambahnya.

Suri pun mengaku dalam RDP itu, telah menjelaskan secara detail terkait proyek yang akan dikerjakan. Baik itu dari segi desain hingga alasan kenapa memilih untuk membangun dengan konsep jembatan gantung. “Dan hasilnya, proyek jembatan gantung itu bakal tetap dikerjakan,” ungkapnya.

Alasannya, karena jembatan gantung yang dibangun nantinya juga tidak hanya bisa dilalui pejalan kaki atau pengendara roda dua saja. Namun juga dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.

“Tapi dengan rekayasa lalu lintas. Misalnya, dilintasi secara bergantian,” ucapnya.

Pengerjaan jembatan ini pun dikatakannya akan segera direalisasikan dalam waktu dekat. Dengan terlebih dahulu melakukan peninjauan, baik itu di kawasan Cemara Ujung ataupun di kawasan Sungai Andai.

Dirinya juga menerangkan, sebenarnya di tahun ini selain ada rencana pembangunan jembatan lain. Seperti Jembatan Pramuka-Sungai Gampa dan Jembatan Sungai Jingah-Sungai Bilu.

“Tapi kan, karena ada refocusing ini, dan biayanya besar kalau untuk semua. Maka hanya proyek Jembatan Cemara Ujung-Sungai Andai saja yang bisa dikerjakan sepenuhnya,” ungkapnya.

“Yang lain pun sebenarnya tetap jalan. Tapi masih berproses di rencana pengadaan tanah,” tutupnya.

BACA JUGA: Rencana Lawas Gol! Bangun Jembatan Sei Jingah-Sei Bilu Pemkot Banjarmasin

Sementara itu, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Syafiq Huwaida juga turut menekankan, bahwa pembangunan jembatan itu tak lain untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi di kawasan Sungai Andai.

Ia lantas juga menerangkan, alasan mengapa desain pembangunan jembatan tersebut memakai desain Jembatan Gantung. “Dari pengamatan kami, persentase roda dua lebih banyak. Kami memikirkan opsi, agar kendaraan roda dua ini memiliki pilihan akses jalan untuk dilintasi,” ujarnya.

Di sisi lain, proyek jembatan yang dibangun juga tidak sembarangan. Mereka juga memiliki pedoman di dinasnya. Seperti dampak lingkungan, kondisi kawasan, efisiensi dan beberapa hal lainnya.

“Lebih jauh, kami melihat lokasi yang dilintasi ini jalan kompleks. Artinya, kami juga perlu menyesuaikan,” tekannya.

Lebih lanjut, terkait desain sendiri dirinya menjelaskan, jembatan tersebut akan memiliki panjang keseluruhan mencapai 260 meter. Rinciannya, 80 meter bentang utama, dimana sisanya adalah jembatan pendekat, oprit jembatan dan jalan pendekat.

“Lebar jembatan sendiri 3,5 meter. Mobil masih bisa melintas. Dengan catatan tidak untuk berselisihan,” ujarnya.

“Sebelumnya memang hanya untuk kendaraan darurat. Seiring berjalannya waktu, nanti dilihat dari kebutuhan dengan mengacu rekayasa lalu lintas,” tambahnya.

BACA LAGI: Dibanding Rencana Jembatan Pramuka-Sungai Gampa, Rosehan : Jembatan Sungai Jingah Lebih Prioritas!

Untuk anggaran sendiri, Syafiq membeberkan untuk pembangunan Jembatan Gantung Cemara Ujung-Sungai Andai akan menelan biaya Rp 26 miliar. Dibagi dua tahap, dimana pengerjaan tahap pertama di tahun 2024 akan digelontorkan Rp 12,36 miliar.

“Dan tahap selanjutnya akan diselesaikan pada tahun 2025 mendatang,” tuturnya.

Dari biaya tersebut, dirinya kembali melanjutkan apabila ingin membangun jembatan permanen kebutuhan biayanya tentu akan menjadi lebih besar.

“Karena pertama akan ada perubahan konstruksi. Kedua terjadi penambahan lebar baik itu keperluan lahan dan jembatan,” jelasnya.

“Dan tidak menutup kemungkinan, akan melebarkan jalan pendukung yang merupakan jalan kompleks perumahan itu,” tambahnya.

“Update sementara ini, yakni pemilihan penyedia jasa dan konsultan pengawas,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.