JELANG kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada bulan November mendatang, Partai Demokrat sudah mengeluarkan beberapa nama kader yang dipastikan akan maju.
DISEBUTKAN, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat sudah mengeluarkan 7 nama untuk 7 daerah dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 mendatang.
Daftar bakal calon gubernur tersebut untuk, Provinsi Kalimantan Utara yakni Yansen Tipa Padan, Provinsi Kalimantan Tengah yakni H Nadalsyah, Provinsi Sulawesi Tengah yakni Anwar Hafid, Provinsi Sulawesi Barat yakni Suhardi Duka, Provinsi Sulawesi Utara yakni Elly Engelbert Lasut, Provinsi Papua Barat Daya yakni Abdul Faris Umliati, dan Provinsi Riau yakni M Nasir.
BACA: Dapatkan Surat Mandat Dari DPP Demokrat, Ibnu Sina Mantap Maju di Pilkada Kalsel
Dari semua itu, tidak nampak bakal calon Gubernur Kalsel, ataupun nama Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Kalimantan Selatan, H Ibnu Sina untuk maju kepala daerah.
Menanggapi itu, Ibnu Sina pun mengatakan, bahwa tidak ada namanya karena hasil keputusan untuk Kalsel sendiri belum dikeluarkan. Sebab sebelum mendapatkan rekomendasi untuk maju, tiap ketua partai di daerah akan melaporkan peta politik masing-masing daerah.
Pihaknya juga nanti akan melaporkan peta dan analisa politik. Bahkan dalam waktu dekat, ia meminta Bapilu di Kalsel untuk melampirkan situasi politik di daerah di Kalimantan Selatan. “Nanti akan ada nama-nama yang diusulkan, entah itu maju sebagai calon gubernur, wakil gubernur, walikota, bupati, atau wakil walikota serta wakil bupati,” bebernya.
Menurutnya, nama-nama yang akan diusung di Kalsel masih belum bisa dikatakan final. Dan hal itu pun perlu dilakukan pembaruan lagi. “Tiap daerah berbeda. Mana yang bisa mengusung, mana yang perlu koalisi, serta mana yang hanya mendukung saja,” bebernya.
Ibnu menyebut hal itu melihat dari jumlah kursi hasil pemilihan umum lalu. Misal hanya dapat satu kursi jelas tidak bisa berharap lebih.
BACA JUGA: Tertinggi Kedua Di Survey Kandidat Gubernur Kalsel, H Ibnu Sina Berikan Komentarnya
Juga hingga saat ini, dirinya pun hanya baru mendapatkan surat tugas untuk mendapatkan koalisi untuk ikut kontestasi Pilkada serentak. “Hingga saat ini belum ada yang mendapat surat tugas untuk rekomendasi maju. Yang ada surat tugas untuk koalisi,” katanya.
Surat tugas itu juga dikatakannya keluar sebelum pemilu lalu. Menurutnya, setelah pemilu selesai maka peta berubah.
Di sisi lain juga untuk melakukan koalisi di tingkat daerah ini bisa lebih cair daripada di tingkat nasional. “Bisa lebih fleksibel lah daripada pusat,” tuturnya.(jejakrekam)