GUBERNUR Sahbirin Noor, melalui Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Husnul Hatimah membuka rapat koordinasi penetapan tarif air minum di Provinsi Kalsel Tahun 2025.
RAPAT koordinasi yang diadakan di ruang rapat Biro Perekonomian Setda Prov Kalsel tersebut, adalah tim penyusun, perumus dan penghitung tarif batas atas dan tarif batas bawah BUMD Air Minum di Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (5/3/2024).
Tim membahas langkah awal dalam menentukan tarif air minum yang berbeda-beda di setiap daerah, dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan kemampuan masyarakat.
BACA: Naikkan Tarif 20 Persen Demi Bayar Air Baku, Ini Segudang Alasan PT Air Minum Intan Banjar
Seusai rapat Hj Husnul Hatimah mengatakan, bahwa rapat internal ini merupakan langkah awal dalam menentukan tarif air minum yang adil dan terjangkau bagi masyarakat. Gubernur ingin memastikan bahwa semua masyarakat Kalsel mendapatkan akses air minum yang layak dengan harga yang terjangkau,” jelas Husnul.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa rapat ini merupakan langkah awal dalam menentukan tarif air minum BUMD di Provinsi Kalsel Tahun 2025. “Tarif air minum akan ditentukan berdasarkan beberapa faktor, seperti biaya produksi, biaya operasi, tingkat inflasi, dan kemampuan masyarakat,” ujar Husnul.
Selain itu, Husnul mengatakan bahwa tarif air minum akan berbeda-beda di setiap daerah, tergantung pada kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah. “Daerah yang memiliki biaya produksi tinggi dan kemampuan masyarakat yang rendah, kemungkinan tarif air minumnya akan lebih rendah,” paparnya.
Rapat Koordinasi tersebut dihadiri oleh perwakilan dari beberapa SKPD lingkup Kalsel, BUMD air minum, dan Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) Kalsel.(jejakrekam)