Shalawat Nariyah Menggema di Masjid Kampus, Usung Semangat Jihad PWNU Kalsel Peringati Hari Santri Nasional  

0

PEMBACAAN satu miliar shalawat Nariyah dihelat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan di Masjid Assuada Syekh Abdul Qadir Hasan, Komplek Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalimantan Selatan, Gambut, Kabupaten Banjar.

SHALAWAT yang disusun oleh Syekh Nariyah, sahabat hidup sezaman dengan Rasulullah SAW diyakini memiliki banyak keutamaan dapat melancarkan rezeki, menghindarkan dari segala kejahatan, doa dan hajat cepat dikabulkan hingga dijaga Allah SWT dari musibah dan malapetaka dibaca usai shalat hajat berjamaah.

Pembacaan shalawat Nariyah ini untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2023 serta Hari Lahir ke-9 UNU Kalsel.

Segenap pengurus PWNU Kalsel, citivitas akademika UNU Kalsel, Badan Otonom NU hingga lembaga di lingkungan ormas Islam ini membaur dalam deretan shaf jamaah shalat hajat dan pembacaan shalawat Nariyah. Tampak pula, Sekretaris MUI Provinsi Kalsel H Nasrullah mengikuti kegiatan pembacaan satu miliar shalawat Nariyah.

BACA : Resmikan Kalsel Halal Nasional Fair, Wakil Presiden Minta Percepatan Sertifikasi Halal UMKM

“Peringatan Hari Santi Nasional menegaskan kembali pengakuan negara atas peran ulama dan santri bagi bangsa dan negara. Terutama di masa perjuangan kemerdekaan, masa memertahankan kemerdekaan hingga mengisi pembangunan bagi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ucap Sekretaris PWNU Kalsel, Berry Nahdian Forqan dalam sambutannya.

Mantan Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) ini menegaskan peringatan HSN 2023 mengangkat tema Jihad Santri Jayakan Negeri.

Menurut Berry, jihad yang bisa dimaknai dalam konteks zaman dan situasi kondisi kekinian adalah ikhtiar dalam membangun dan memajukan bangsa, terkhusus lagi peradaban Islam. “Jadi, bukan konteksnya jihad dalam peperangan fisik seperti di masa revolusi dan merebut kemerdekaan,” kata Berry.

BACA JUGA : Seabad Ponpes Rakha Amuntai dan HSN 2022, PWNU Kalsel : Jaga Semangat Juang Kaum ‘Sarungan’

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalsel ini mengatakan jihad dalam konteks sekarang adalah melalui pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian, jihad melalui penguatan ekonomi umat dan ekonomi kerakyatan, jihad anti korupsi, jihad menegakkan politik yang sehat dan bersih.

Tak hanya digelar PWNU Kalsel, jajaran pengurus NU di tingkat cabang hingga MWC atau kecamatan juga melaksanakan kegiatan shalat hajat sekaligus pembacaan shalawat Nariyah yang menjadi tradisi ormas Islam berbasis pondok pesantren ini.(jejakrekam)

Penulis Siti Nurdianti
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.