Karhutla Kian Parah, Emi Lasari  Pinta Pemkot Banjarbaru Perhatikan Peralatan Relawan Damkar

0

KOMISI III DPRD Kota Banjarbaru menyayangkan minimnya peralatan, perlengkapan keamanan dan keselamatan maupun Sumber Daya Manusia (SDM) dari relawan yang menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Banjarbaru.

KETUA Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Emi Lasari ingin relawan-relawan swasta bisa lebih diperhatikan lagi oleh Pemerintah Kota. Apalagi dengan kondisi karhutla yang sudah merajalela seperti ini, pemerintah kota tidak bisa hanya bertumpu dengan SDM dari BPBD Banjarbaru, yang mana terbilang minim.

“Kami berharap, ke depannya bisa lebih diperhatikan kawan-kawan relawan swasta kita, karena memang dalam kondisi karhutla yang titik apinya yang luar biasa ini tidak bisa hanya bertumpu dengan BPBD Banjarbaru, karena kalau tidak salah BPBD Banjarbaru personilnya hanya 20 orang di lapangan,” ungkapnya belum lama tadi.

BACA : Kabut Asap Masih pekat, Disdik Banjarbaru Masih Berlakukan Jam Masuk Sekolah Pukul 08.30

Menurut Emi, yang menjadi kendala di lapangan oleh relawan-relawan swasta yakni mengenai Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digunakan relawan untuk operasional memadamkan karhutla.

“Banyak hal yang kita butuhkan, kita persiapkan untuk belajar dari peristiwa-peristiwa ini. Jadi kita perlu mengantisipasi, karena karhutla ini prediksinya sampai akhir tahun. Maka itu perlu kita kita evaluasi dan kemudian kita koordinasikan dengan BPBD Banjarbaru, bagaimana wujud dukungan yang bisa kita lakukan. Paling tidak saaat ini kita sudah mendengarkan bagaimana kendala-kendala di lapangan,” pungkasnya.

BACA JUGA : Udara Kian Tak Sehat Akibat Asap, Mulai Besok Sekolah di Banjarmasin Terapkan Belajar Online

Sekadar diketahui, dalam kunjungan Komisi III DPRD Kota Banjarbaru pada Minggu (1/10/2023) kemarin, mereka melakukan kunjunga  di dua titik, yaitu kawasan Pengayuan, Kelurahan Landasan Ulin Selatan dan Guntung Damar, Kelurahan Syamsuddin Noor.

Di Kelurahan Syamsuddin Noor, mereka menemukan relawan hanya menggunakan mesin penyedot air berukuran kecil yang kurang maksimal untuk memadamkan api yang sangat luas.

Kemudian di Pengayuan, mereka juga menemukan minimnya bahan bakar minyak (BBM) sumber daya manusia (SDM) dalam penanganan karhutla.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.